"Menyebalkan, kenapa dia meninggalkan aku di dalam mobil? sekarang dia yang semena-mena pada ku, sial!"
Rani keluar dari dalam mobil yang cukup termasuk ke dalam mobil mewah yang menyentuh harga hampir 1 milyar, ia menutup pintu mobil dengan kasar sambil mendengus sebal.
Tanpa perlu banyak basa-basi lagi, ia segera melangkahkan kaki masuk ke dalam sebuah restoran yang jauh sekali dari kata mewah. Tidak ada orang-orang ber-tuxedo yang secara dilihat kasat mata saja sudah ketahuan kalau dia adalah seorang kolega, bahkan orang-orang besar ataupun para wanita bergaun mahal dengan emas di tubuhnya pun tidak tampak di sini.
Ting
Entah kenapa pintu restoran ini juga berdenting, ia sedikit mengalihkan pandangannya lalu menemukan satu sosok yang sekiranya menyulut rasa kesal sampai menyeruak lebar pada satu tubuhnya.
"Ketemu juga dia!"