"Oke, aku anggap itu sebagai sebuah tantangan untuk membuat Farel nanti malam tidur bersama ku. Terimakasih tantangannya, aku terima."
Zulfa membelalakkan kedua bola matanya, ia menatap Rani dengan sorot mata tidak percaya. "Apa? bahkan saya tidak mengatakan hal itu sama sekali loh, Rani." ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Takut? tentu saja Zulfa takut! karena apa? karena sejauh ini Rani selalu mendapatkan apa yang gadis itu inginkan dengan sangat mudah, ia tidak tahu bagaimana hancur hatinya kalau Rani untuk yang kesekian kali bisa mewujudkan perkataan gila itu.
Ia bukan hanya takut kalau Farel tidur bersama satu ranjang dengan gadis lain, apalagi gadis di hadapannya ini. Apalagi ia juga takut mengingat mereka berhubungan sudah lama, dan tentu saja takutnya nanti terjadi 'sebuah permainan' dalam artian yang dewasa.