'Kalau begitu Mas bisa langsung memilih dan aku tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan jawaban, kamu ingin mempertahankan aku atau Rani?'
Ucapan Zulfa beberapa menit yang lalu membuat Farel kini tidak bisa tertidur, terlebih lagi ia malah meminum secangkir americano yang justru tambah memperlambat jam tidurnya. Ia masih duduk di kursi yang berhadapan dengan meja --lebih tepatnya rak seperti rak belajar pada umumnya, bedanya diisi dengan beberapa novel milik Zulfa serta pernak pernik lainnya--.
"Kenapa semakin lama semakin rumit? kenapa juga saya tidak bisa memilih, padahal jelas-jelas Zulfa yang seharusnya menjadikan pilihan saya." gumamnya sambil mengacak-acak rambut sampai berantakan.
Ia memutar tubuh bersamaan dengan memutarnya kursi yang ia duduki, menatap sosok wanita yang tengah tertidur dan masuk ke dalam mimpinya. Wajahnya sangat damai.. seperti melihat ketenangan ombak di tengah samudra.