Chereads / Gunpowder over sunset / Chapter 2 - The hatred, is the trigger.

Chapter 2 - The hatred, is the trigger.

Hari ini, aku berencana untuk mencari jajanan di distrik perbelanjaan yang berada di dekat laut* dan hari ini aku ditemani oleh Sophee, hari ini, di distrik ini akan selalu ramai dengan pengunjung, karena ini akhir pekan, ada bermacam-macam toko juga, seperti toko sepatu, butique, restaurant, hingga area untuk bermain anak, ditengah-tengah perjalanan , diriku bertemu dengan Harry, Harry Ganzo, Dia adalah seseorang yang merupakan bagian dari regu penyerang atau penyerbu, Dari 7th Horus Regiment, dia juga diberikan waktu untuk beristirahat, karena semua prajurit diperintahkan untuk mengkondisikan diri untuk berada di tengah-tengah masyarakat sipil untuk mencegah adanya pelanggaran perjanjian dari gencatan senjata yang sedang berlangsung, bahkan aku menggunakan holster khusus dan sebuah ransel selempang berukuran medium yang isinya adalah sebuah extender untuk pistol Bermodel P226 yang ada di holster khusus ku, yang tersembunyi tepat di pinggang ku.

"Apa kabar?" sapa nya, "Baik, wah, tumben sekali aku melihat mu berpakaian serba tipis seperti itu?" tanya ku sambil melihat kearah pinggangnya yang juga membawa pistol laras pendek itu. "Ah~K apa kabar mu? Wah~ siapa ini? Gadis yang sangat cantik ini, apakah dia..." "Ah, aku hanya temannya, K tinggal dirumah ku, dia menyewa kamar di rumah ku, jadi aku disini hanya menrmaninya, dan mencari angin segar. Ah, jika kalian ada yang urusan yang ingin dibicarakan, aku akan membeli camilan yang ada di toko itu." Sophee langsung berjalan menjauh ke sebuah toko crepes yang ada di sebrang jalan.

"Jadi, bukannya mengambil cuti, kau masih aktif bertugas dengan kelonggaran, ya?" Harry tanpa basa-basi langsung menyinggung hal itu, "Yah, bisa dibilang begitulah, kondisi perang saat ini, seperti berada di suatu keadaan diam, dimana sewaktu-waktu bisa saja terjadi sebuah perang yang dahsyat, anggap saja hal itulah yang kumaksud dengan "Calm before storm." yang sering dikatan para pelaut saat mereka melihat awan hitam di perairan dengan ombak air laut yang tenang, setidaknya, aku tidak ingin apa yang terjadi di masa lalu, terjadi lagi sekarang atau kapanpun itu, karena, ini sudah 2 tahun seme-" "Hey." Harry memegang pundak ku dan mencoba menyadarkan ku yang sedang gemetaran, "Kita belum tau apa-apa tentang penyerangan itu, setidaknya yang kita tau, itu terjadi begitu saja karena adanya penghianat di pihak kita, para scout itu tidak kembali ataupun memberikan peringatan, dan penyerangan itu terjadi begitu saja di distrik ini, lagi pula kita sudah sekuat tenaga untuk mencegah itu meluas ke area tempat tinggal penduduk sipil."

Ya, 2 tahun lalu, penyerangan yang tidak diduga terjadi, banyak spekulasi yang tersebar bahwa, salah satu panglima yang ditemukan tewas adalah penghianat, namanya adalah, Panglima Hovard Stevenson**, spekulasi yang beredar adalah, dialah yang memerintahkan penjaga pintu timur untuk berpindah dan menjaga ketat pintu utara dan selatan, dan juga dialah yang membocorkan identitas scout dari resimen ke-7 yang dikirim untuk melihat aktifitas militer musuh di perbatasan, jauh di timur, tubuh panglima itu ditemukan 5 hari setelah regu penyelamat dikerahkan untuk mencari korban yang selamat 2 hari setelah penyerangan dengan kondisi tertembak di kepala, bahu, dan paha daan tertimpa reruntuhan gedung intelegen yang rusak parah. Beberapa saksi mata termasuk seorang yang ditembak bahunya oleh panglima tersebut mengatakan, sebelum mereka meninggalkan gedung intel itu, dia mengatakan kalau semua ini dia (Panglima Hovard) lakukan demi membalaskan dendam para pendahulunya, yang rasnya dibumi hanguskan oleh ras mayoritas di kota ini, sangat disayangkan, pencapaian panglima itu sangat banyak hingga tidak ada yang menyangka kalau dia adalah penghianat besar dalam penyerangan itu.

"Ini crepes nya." Sophee menyodorkan ku sebuah crepes dengan topping ice cream vanila diatasnya yang dingin tepat di pipiku, "Wah, aku juga dapat? Terima kasih!" sorak Harry, "Jarang sekali aku mendapatkan jajanan dari seorang gadis cantik, ahahaha!" dia tertawa terbahak bahak sambil memakan crepes itu.

"Masih memikirkan masa lalu? Aku ingat, dimasa dirimu bertugas, kamu diarakan untuk menjaga sekitar area ini sejak awal bertugas di resimen baru itu, kamu memutuskan untuk mengambil cuti dulu selama waktu yang kamu inginkan untuk mengobati luka, cedera, serta mental mu, tapi sepertinya waktu itu kamu kembali bertugas saat semua luka dan cedera mu belum sembuh kan?", "Benar!" Harry membalas perkataan Sophee, "Dia memaksakan diri sekali waktu itu, sampai harus di tampar oleh Kapten Chris***, dia sangat malu, dan memutuskan untuk mengambil cuti lagi, ahahahah, aku ingat mukanya merah sekali saat di marahi oleh kapten it-" Aku membungkam mulutnya dengan crepes milik Harry yang di berikan Sophee.

Sore itu, kami memutuskan untuk berpisah, Aku dan Sophee melambaikan tangan ke arah Harry yang sembari membuang tissue yang digunakannya untuk memegang crepes nya, "Kau punya banyak teman yang peduli padamu." Kata Sophee sambil menoleh kearah ku dan tersenyum, "Iya, aku tau, dan terima kasih padamu juga." aku menoleh kearahnya juga sambil membalas senyumnya.

*Shoping district, tempat ini adalah bagian timur dari kota Speranza, di distrik ini, terdapat monumen insiden penyerangan yang dilakukan oleh Negara tetangga, Karena Kota Speranza terletak di tempat yang kurang strategis, Kota Speranza adalah Ibu kota dari negara Ruden.

**Panglima Hovard Stevenson, Panglima dengan pencapaian yang sangat banyak, di masa hidupnya dia sempat memimpin penyerbuan di kota yang ada di Barat daya Kota Speranza, Kota kecil lebih tepatnya yang memproduksi bahan peledak seperti C4 dan beberapa rudak dan peluru untuk alutista musuh dari Negara tetangga.

***Chris Hoper, Rank : Captain, Menjabat sebagai pemimpin regu 7th Regiment Horus Scout Division.