Waktu menunjukkan pukul 1 dini hari namun Meila masih terpaku didepan layar laptopnya . Jari-jarinya masih sibuk membuat grafik laporan keuangan tempatnya bekerja . Disela menyelesaikan pekerjaannya . Meila menyempatkan diri untuk melakukan pencarian terhadap profil pria yang akan dijodohkan dengan dirinya .
Reiland Wibisono , pria berusia 31 tahun lulusan sebuah universitas ternama di Inggris dan Amerika untuk gelar S2 nya . Pemilik Generationn Entertaiment sebuah perusahaan yang bergerak di dunia hiburan dan pariwisata . Lajang , berkelas dan tampan . Memiliki tinggi 185 cm dengan berat ideal . Tampilannya adalah cerminan pria idaman banyak wanita . Namun entah kenapa Meila sama sekali tidak tertarik untuk mencari tahu lebih banyak soal si Reiland ini .
Karena baginya siapa pun pria itu asal bisa membuat paman dan bibinya bahagia akan dia terima . Sebagai bentuk balas budi atas jasa dan jerih payah mereka dalam membesarkan, mendidik dan menjaga dirinya sejak usia enam tahun hingga sekarang . Satu perjalanan hidup yang tidak singkat dan mudah .
Sementara itu disebuah rumah berdesign erofa yang mewah terjadi perdebatan sengit antara ayah dan anak .laki-lakinya.
Tampak si pria muda duduk disofa mahal dengan angkuhnya sementara sang ayah bagaikam seorang kasim yang melayani tuannya .
" Mau sampai kapan kamu akan menjalani hidup tak bermanfaat ini Reiland. Sementara kamu tau usia mami juga papi tidak muda lagi . Dan Kami ingin melihatmu hidup normal dengan pasangan yag baik dan memberi kami cucu yang sehat dan cerdas ."
" Memangnya hidup aku menyusahkan banyak orang ? justru aku memberi kesenangan buat mereka ."
" Kesenangan neraka yang kamu berikan kemereka .Kenapa tidak kau pilih saja salah satu model atau artis wanitamu untuk kau jadikan istri . Sehingga hidupnu lebih teratur."
" Aku lebih suka bebas seperti ini ."
" Kalau begitu. Papi akan menjodohkan kmu dengan seorang gadis anak teman papi. Gadis cantik dan baik yang pantas untukmu."
" Memangnya ini jaman kolonial. pakai acara dijodohkan segala . Rei ngga mau ."
" Baiklah. Bagaimana kalau perjodohan ini didampingi dengan hitungan bisnis ."
" Maksud papi ?."
"Kalau kamu mau menerima perjodohan ini maka papi akan menyerahkan 40% kepemilikan saham diperusahaan tambang papi buat kamu ."
" Kalau Rei menolak ."
" Papi akan ambil alih usaha pariwisatamu dan hanya menyisakan dunia hiburan buatmu bagaimana ?."
" Pemerasan , dasar eubah tua ."
Andreas Wibisono tertawa terbahak mendengar umpatan anak keduanya ini yang biasa dia dapatkan .
" Itu bukan pemerasan . hanya sebuah taktik kecil dalam dunia bisnis anak muda ."
" Kirim CV gadia itu padaku ."
" Tak perlu kau minta .Papi sudah meniapkannya ."
Asisten papinya lalu menyerahkan sebuah amplop cokkat pada Reinald .
" Baiklah . Aku terima tawaran papi. tapi jangan salahkan aku jika wanita itu akan berlari pergi dari rumah sambil menangis karena aku tak menyukainya. "
" Rasa suka dan cinta itu akan datang dengan sendirinya boy . Dan papi yakin kamu akan mengalami itu nantinya ."
Reinal hanya mengangkat bahunya lalu berjalan keluar rumah menuju mobil sport hitamnya. Tak lama terdengar suara mobil menjauhi rumah tersebut .
Tujuan pria itu hanya satu mengunjungi apartemen kekasihnya untuk berkeluh kesah .
*******
Meila tampak menutupi kedua telingannya dengan kedua tangannya saat mendengar Sera berteriak heboh .
Hingga beberapa pengunjung kafetaria kantor tempatnya bekerja menoleh kemereka karena kehebohan yang Sera lakukan .
" Loe serius Mei ? Trus lamaran romantis seperti apa yang dia lakukan kekamu ."
" Lamaran Romantis beauty and the beast ."
" Kok bisa. ngga asik banget sih ."
" Ya mau asik gimana .kalau kami menikah karena dijodohkan ."
" Memangnya siapa laki-laki itu yang mau dojodohkan dengan gadis dingin yang kutu buku dan gamers ?."
" Seorang pengusaha muda didunia hiburan ."
" Who is ?."
Meila tak menjawab oertanyaan teman baiknya itu , dia justru membuka galery photo diponselnya dan menunjukkan ke Sera yang langsung membekap mulutnya sendiei karena karena tak percaya dengan apa yang dia lihat .
" Loe ngga lagi ngeprank gue kan Mei "
" Apa untungnya gue ngeprank elo . jadi selegram ? artis ? ngga juga kan ."
" Kalau ini memang benar. betapa beruntungnya dirimu .mendapatkan pria idaman banyak wanita ."
" Termasuk dirimu bukan ."
" Tentu saja. karena aku perempuan normal yang menyukai ketampanan , body bagus dan kekayaan dari seorang pria . Bukankah itu realistis ."
" Iya . sangat realistis . jadi menurutmu aku menerima dia sebagai suamiku ?."
" Tentu saja. Kecuali kalau elo emang ngga doyan laki-laki ."
" Kampret loe . gue masih normal. kalau gue emang suka sama sejenis sudah dari dulu loe gue tidurin ."
" Mulut loe asal mangap aja. lagian siapa yang suka sama elo. bentuknya sama dan rasanya juga pasti sama. ngga nafsu gua ."
Meila tertawa mendengar perkataan Sarkas Sera yang memang terkenal ceplas ceplos .
" Berarti bakal ada banyak pria yang patah hati. salah satunya Lucky sang manager pemasaran . Dia bilang cinta mati ama elo Mei ."
" Tapi gue ngga cinta dia ."
" Ya iyalah. Yang elo cintaikan hanya dirimu sendiri. Dasar tabung melon ."
" Cetakan donat ."
Dan keduanya pun kembali tertawa. mereka tak perduli tatapan sinis karyawan perempuan lainnya . karena ini tempat umum ,tidak ada larangan untuk orang mengobrol bebas dan tertawa .
Mereka lalu menyudahi makan siang mereka dan berjalan perlahan kembali keruang kerja mereka dilantai 4 gedung berlantai 7 itu .
Sera dan Meila memasuki lift yang tidak terlalu ramai untuk bisa sampai ke lantai dimana meja kerja mereka berada .
" Jadi kapan pernikahannya dilaksanakan ?." tanya Sera saat mereka sudah berada di kubikel mereka .
" Satu minggu lagi ."
" Apa ? secepat itu ."
" Ya ."
" Sebenarnya ada apa sih Mei. Terkesan terburu-buru seperri ketangkap hansip aja."
" Entahlah. aku ngga tau pasti . ini urusan pamanku ."
"Kenapa kamu ngga protes Mei ?."
" Apakah itu pantas unfuk dilakukan ?."
" Tentu saja. ini kehidupanmu, masa depan kamu . Dan menikah itu bukan mainan."
" Kamu benar soal itu . tapi kamu juga harus tau bagaimana aku bisa seperti ini aekarang ? kalau tidak ada tangan pamam dan bibiku belum tentu kamu akan bertemu dan berteman denganku. Dan apakah aku pantas memprotea mereka sementara mereka sendiri menerimaku dengan ikhlas dengan hati mereka. dan apakah aku masih pantas protes sementara mereka tidak pernah protes ketika harus membesarkan dan menjagaku ."
" Ya kalau berbicara soal itu. gue ngga akan bicara lagi Mei. Gue cuma bisa bilang .semoga kanu bahagia dengan pria pilihan pamanmu dan bisa menjalani kehidupan rumah tangga dengan baik ."
" Terima kasih doanya ra ."
Tiba-tiba sebuah suara pria mengagetkan mereka . Tampak Lucky berdiri didepan kubikel Meila .
" Aku dengar kalian membicarakan pernikahan. Memangnya siapa yang mau nikah ? kamu Ra "
" Aku tentu saja . tapi masih dua bulan lagi ."
" Trus yang mau nikah duluan siapa ? kamu Mei ?." tanya Lucky.. Tatapan pria itu tajam kearah Meila .
" Kalau iya kenapa ?."
" Kenapa kamu ngga pernah bilang kalau sudah memiliki kekasih ."
" Apa itu perlu ? lagi pula tidak ada yang bertanya aku sudah memiliki kekasih atau belum. Jadi apa yang salah ."
" Tidak ada . Tidak ada yang salah." Sahut Lucky lalu beranjak pergi masuk keruang kerjanya . Tak lama terdengar suara gaduh dari ruang kerja Lucky .
" Sepertinya boss Lucky ngamuk Mei. Dia patah hati ."
" Memangnya ini salahku ? ini murni kesalahannya sendiri. Kenapa hanya diam kalau sebenarnya sayang. Aku kan bukan anak pramuka yang jago memecahkan sandi dan kode ." sahut Meila lalu kembali fokus dengan komputernya .
Sementara didalam ruang kerjanya Lucky merasa benar - benar hancur . Wanita yang selama ini dia tunggu dengan penuh harap ternyata sudah mau menikah . Dan itu bukan dengan dirinya .
********
Semua persiapan pernikahan antara Meila dan Reinald sepenuhnya diurus oleh kedua keluarga . Bahkan Meila sendiri belum pernah bertemu dengan Reinald sebagai calon suaminya .
Dan sekarang dia sedang berada dikamar . Sedang menjalani masa pingitan . Jadi kerjanya selain tidur dan rebahan tidak ada lagi yang bisa dia lakukan .
Sera baru saja pulang setelah menemaninya sepulang dari kantor dengan membawa empat gosip terpanas dikantor yaitu berita pernikahan dirinya yang menempati peringkat pertama , disusul kepindahan Lucky ke kantor cabang di Medan , lalu ada berita perselingkuhan antara Direktur dengan sekretarisnya yang menghasilkan adegan perebutan suami dan kekasih antara dua orang wanita lalu yang terakhir adalah gosip tentang kenaikan jabatan Niken sikaryawan baru pemilik body aduhai walau kinerjanya buruk namun teknik menjilatnya luar biasa .
Meila bangun dari rebahannya saat didengarnya suara pintu yang dibuka , ternyata bibi Mira dengan membawa segelas susu coklat panas dan setoples cookis .
" Belum tidur Mei ." sapa wanita itu sembari meletakan nampan yang dia bawa keatas meja belajar.. Lalu wanita itu berjalan kearah ranjang Meila . Duduk disebelah gadis itu dengan tatapan hangatnya seperti biasa .
" Belum nganfuk bi ."
Bibi Mira mengangguk lalu satu tangannya mengelus rambut panjang Meila sentara satu tangannya yang lain memggenggam tangan gadis itu erat.
" Mei . bolehkah bibi meminta maafmu ? semestinya kami tidak memaksamu seperti ini . kanya karena pamanmu kebingungan dengan bisnisnya yang senakin merosot hongga tidak bisa berpikir secara logis ,akhirnya menerima begitu saja tawaran modal tampa anggunan dan cicilan dari pak Andreas Wibisana asal pamanmu bersedia menikahkan anak-anak mereka , sebenarnya bibi merasa tak enak padamu ,namun keputusan sudah diambil oleh pamanmu dan pernikahanmu dengan putra pak Andreas segera dilaksanakan. "
Meila memgeratkan genggaman tangan mereka lalu berkata dengab pelan .
" Ngga apa- apa., bibi tidak salah. begitu juga dengan paman . Mei menerima ini dengan ikhlas kok. Mei anggap sebagai bentuk baktii akan jasa paman dan bibi selama ini .ke Mei. teirna kasih ya bi. sudah membesarkan , merawat dan menjaga Mei selama ini . Dan hal itu ngga bisa di nilai dari besarnya uang tapi hanya bisa dinilai dengan ke ikhlasan dan ketulusan. Mei sudah memaafkan paman juga bibi ."
Mei lalu memeluk wanita berusia 50 tahun itu dengan sangat erat. Dibahu ringkih ini dia pernah menumpahkan airmata suka maupun dukanya . Dan pelukan hangat ini yang selalu dia terima saat sedang sedih atau takut akan gelap dan petir.
" Sekarang istirahatlah . Besok adalah hari bahagiamu. Bibi hanya berharap kau bahagia menjalani kehidupanmu setelah ini. "
" Terima kasih bi. "
Lalu mereka melepas pelukan dan saling melempar senyum manis . Setelah bibi Mira keluar dari kamarnya ,Mei berusaha untuk bisa tidur.
Seperti yang dikatakn bibi Mira tadi . Besok adalah hari bahagia buat dirinya juga buat pasangan kekasih lainnya dimana hubungan yang mereka rajut akhirnya disahkan dalam sebuah ucapan ijab dan kobul .
Kalau untuk pasangan yang saling mencintai . besok itu adalah hari yang sangat mereka tunggu dan harapkan . Namun bagaimana dengan dirinya . Jangankan saling cinta saling bertemu saja belum pernah terjadi .
Meila menghembuskan nafas beratnya . Dadanya terasa sesak oleh rasa yang campur aduk. " Yahhh. dilihat nanti sajalah yang penting sekarang tidur agar besok wajahnya tidak terlihat kusut dan jelek .
********