"Kenapa kau tak pernah membahas pernikahan saat bersamaku."
Steve awalnya diam. Sedetik kemudian tersenyum. Dia membenarkan posisi duduknya menghadap CL.
"Memangnya kau siap jika aku membahas hal tersebut sekarang? Memangnya kau siap untuk berpikir apa saja yang akan hilang darimu jika aku membahas hal ini dan hari itu akan terjadi? Apa kau siap merasakan sedih karena sebentar lagi kau harus merubah statusmu dari seorang pelajar menjadi seorang istri?"
Sekarang CL yang diam. Dia bisa menyimpulkan dari pertanyaan beruntun Steve, kalau Steve mengkhawatirkan dirinya.
"Aku bisa saja membahasnya ketika kau sadar semalam. Tapi, aku tidak mau kau berpikir apapun untuk saat ini. Untuk saat ini pikirkan saja kesehatanmu, setelah itu pendidikanmu, masa remajamu, dan banyak lagi. Persiapkan dirimu terlebih dahulu sebelum aku membahas tentang pernikahan kita nanti. Okay?"
CL tak melihat kebohongan di mata Steve. Hatinya menghangat mendengar Steve yang sangat memikirkan dirinya.