"LEE!!"
Brylee berteriak panik saat melihat tubuh CL yang sudah tergeletak di dekat laci. Dia tahu pasti apa penyebab CL tergeletak seperti ini. Sudah sering kali ia menemukan CL seperti ini. Tapi, tetap saja dia merasa panik karena setelah pingsan, kondisi tubuh CL akan turun drastis. Harus beristirahat total. CL benar benar tak berdaya bahkan untuk membuka mata saja susah.
"Lee, sadar!"
Sudah berkali-kali ia menepuk pipi CL, tapi usahanya tidak membuahkan hasil. Walau sudah tahu seperti itu, Brylee berharap apa yang dia lakukan berhasil karena dia merasa kalau keadaan CL akan semakin membaik karena sudah terus menerus mengonsumsi obat.
Brylee mengangkat tubuh CL ke atas kasur. Tanpa sadar, kedua matanya basah. Masih dalam keadaan panik, Brylee mengambil ponsel di saku celananya. Dia menekan nomor satu pada panggilan darurat yang langsung terhubung ke pihak rumah sakit.