"Sudah, jangan dipikirkan lagi. Semakin kau memikirkannya, semakin hancur suasana hatimu.", istri Steve mengangkat kepala Neandro. Wajah Neandro masih tertekuk masam. Tidak ada semangat lagi di wajahnya. Padahal tadi dia menghampiri kedua orang tuanya dengan penuh semangat.
"Lebih baik kau bersihkan tubuhmu sekarang. Kita akan makan malam bersama setelahnya. Apa kau ingin makan malam di luar? Sepertinya sudah lama juga kita tak makan malam di luar. Kali ini, kau bebas menentukan restorannya."
Wajah Neandro langsung berbinar mendengar penuturan sang ayah. Senyuman kembali mengembang di wajah tampannya.
"Eyy.", istri Steve yang merasa gemas pun mencubiti pipi Neandro gemas.
Ketiganya terkekeh bersamaan.
Neandro yang masih menggunakan seragam bela dirinya pun langsung pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua ruangan ini. Menyisakan Steve dan istrinya kembali. Steve memeluk pinggang istrinya lagi, tapi kali ini dari depan. Dia menempelkan tubuhnya dan tubuh sang istri.
