"Mama."
Causa mendongakkan kepala ke atas. Dia melihat putra bungsunya. Matanya membulat saat mendapati kedua tangan Neandro dilumuri dengan darah.
"NEANDRO?!"
Bukan, itu bukan Causa, melainkan Brylee. Brylee langsung menghampiri Neandro yang hanya berbeda beberapa anak tangga saja. Sedangkan Causa masih mematung dengan Gary yang ada di dalam pelukannya.
Causa tersadar kembali saat merasakan kedua tangan Gary melingkar di leher Causa. Dengan suara lirihnya, Gary menyebut Causa dengan panggilan mama kembali. Causa baru saja ingin mengelus kepala Gary, tapi pergerakannya terhenti saat melihat noda merah di tangannya. Kedua tangan Causa ditutupi oleh darah.
Ragu-ragu, Causa menyentuh tubuh bagian belakang Gary lagi. Basah dan sedikit lengket, itu yang Causa rasakan. Saat Causa menekan bagian yang ia anggap janggal, Gary langsung sedikit berteriak kesakitan.
"Gary?", suara Causa bergetar.