Causa sudah sampai di rumah. Ia segera berlari masuk ke dalam. Senyuman tak luntur sedetik pun dari wajahnya.
"Gary! Neandro!"
"MAMA!"
Gary dan Neandro yang sedang menonton serial televisi pun langsung menghampiri sang ibu. Mereka berdua sama senangnya dengan Causa. Kedua anak laki-laki itu langsung menubrukan tubuh mereka ke tubuh Causa. Sampai tubuh Causa sedikit terhuyung ke belakang.
Kedua mata Causa berair. Rasanya lega sekali bisa memeluk kedua putranya lagi setelah beberapa hari terpisah. Dia bisa mendengar kalau kedua anaknya juga ikut menangis terharu bahagia. Tangan Causa mengusap kepala bagian belakang Gary dan Neandro secara bersamaan. Tak lupa ciuman di pipi kedua anaknya.
"Mama, aku kangen.", itu si bungsu. Dia tak ada saat kakaknya menelepon Causa lewat telepon rumah. Dia juga yang menangis paling histeris. Sedangkan Gary tidak menangis seperi Neandro. Tangisan Gary masih normal karena dia sudah pernah melepas rindu dengan ibunya lewat panggilan.