"Ma…"
CL sekarang berada di samping makam ibunya dengan linangan air mata. Kali ini dia tidak membawa buket bunga satupun karena dia tidak terpikir untuk membeli buket bunga. Pikirannya hanya tertuju dengan apa yang terjadi padanya.
"Ma.. apa aku harus kembali?"
Mungkin CL sedikit lelah, jadinya ia tuh kepalanya di atas tumpukan tanah makam ibunya dengan lipatan tangan sebagai alas.
CL bisa merasakan sebuah tangan mengelus kepalanya. Isakan kecil CL pun terhenti. Lalu dia mengangkat kepalanya untuk melihat pemilik tangan tersebut.
"Ma?"
Seperti yang ibunya bilang, jika CL memfokuskan dirinya pada sang ibu, maka ibunya akan datang untuk menemui CL dan membantu CL.
"Ma!", dia memeluk tubuh ibunya.
Sang ibu berpenampilan sama persis seperti yang CL lihat saat di pantai malam itu. Wajahnya masih sama cantik. Tangannya dia gunakan untuk mengusap dan memeluk tubuh CL.
"Ada apa, Lee? Kenapa kau menangis lagi? Bukankah kau sudah berjanji pada mama untuk tidak menangis?"