Satu persatu makanan tersaji di meja perpustakaan CL. Setelah semua makanan yang diberikan Mr. Graham tersaji, para maid pun pergi dari ruangan, tak lupa menutup pintu perpustakaan.
Keduanya tidak memilik napsu untuk makan, tapi bagaimanapun mereka harus mengisi perut supaya tidak terserang penyakit.
CL terdiam saat memasukan sedikit dari salah satu makanan yang tersaji. Rasa makanannya adalah rasa makanan yang selalu dibuat sang ibu untuknya. Tanpa diperintah, air mata CL menggenang di pelupuk mata dan satu demi satu bulir air mata berjatuhan. Walaupun matanya menangis, tapi mulutnya membentuk senyuman.
Alex tentu saja merasakannya juga. Makanan yang dibuat oleh Mrs. Lee memang memiliki ciri khasnya sendiri. Kunyahan di mulutnya melambat untuk meresapi rasa makanannya. Dia juga jadi teringat ibunya. Sudah, Alex tidak ingin mengeluarkan air matanya lagi. Cukup ia diomeli orang tuanya dalam mimpi karena diam diam suka menangis.