Bagas mendekati Putra dan Haz yang duduk di sofa. Wajah Putra dan Haz, sama-sama memucat. Mereka tidak bisa menduga hal apapun, selain, soal kematian Doni Andi, yang sialnya, kenapa sampai terlupa dibahas Putra saat menemui Zero tempo hari. Dan kedatangan Bagas, sudah pasti untuk membawa mereka pergi.
Putra terlalu terbawa perasaan atas sikap yang tidak bertanggung jawab, yang dilakukan oleh Zero terhadap kakaknya.
"Ada apa, Gas?"
Melihat gelagat Bagas yang mencurigakan, pemuda itu berinisiatif untuk menanyakannya.
Bagas lalu melirik map yang dipegangnya. Adit juga ikut mendekat, perasaannya sungguh berkata, ini bukanlah sebuah berita baik.
"Ini. Gimana ya gue ngomongnya. Terkait kasus kematian Doni Andi."