Kinan [Cowok? Udahlah, Tra. Loe nggak usah pikirin itu. Gue bisa kumpul balik sama kalian semua aja, udah sukur. Apalagi Bunda udah mau nerima gue. Nggak ada yang lebih dari ini semua. Jadi, udahlah, nggak perlu pusingin gue soal ini. Gue rasa, udah nggak butuh.]
Kinan menanti balasan dari Putra. Tapi, tak kunjung dibalas. Apa dia sudah tidur?
Kinan mengangguk, mungkin iya, kasihan dia. Pasti lelah mengurus banyak hal. Tidak disangka, Putra akan jadi sosok yang bisa diandalkan seperti ini.
***
***
Keesokkan harinya. Tepat setelah Zuhur. Sesi pemotretan pun dilakukan. Keluarga Husein Malik sudah berkumpul, dengan busana keluarga, yang diinginkan Kinan.
Gadis itu telah berdandan sangat cantik. Meski tak menutup kesan pucat dan kuyu karena tengah sakit parah.
Semula Kinan tidak mencurigai apa-apa. Dua orang yang datang, sebagai fotograger dan asisten tampak normal saja.