Adit sampai di apartemen sekitar pukul dua belas malam. Ketika ia membuka pintu, Maya terlihat baru keluar dari dapur, tidak mengenakan pakaian rumah, tapi, seperti baju untuk bepergian.
"Dari mana, Dik?"
Adit menyentak istrinya.
"Maksudnya, Mas?"
Maya terlihat tidak paham dengan apa yang ditanyakan oleh suaminya itu.
"Bunda kayak abis dari mana gitu? Masih pakai jilbab segala."
Si Bunda terlihat terkejut, ia tidak menyadari sama sekali, jilbab itu masih terpasang. Padahal, ia tengah berada di dalam ruangan, yang hanya diisi oleh laki-laki yang halal melihat auratnya.
"Tadi Bunda abis dari bawah, Yah. Tiba-tiba pengen ngemil."
Dahi Adit menaut, tingkah polah Maya ini tidak seperti biasanya. Maya, saat usianya semakin menua, ia sebenarnya tidak bisa tidur terlalu larut. Matanya cepat mengantuk, kecuali jika ada hal-hal penting, yang terpikirkan olehnya.
"Bunda beli apa memangnya?"
Adit penasaran. Ia lantas menanyai cemilan apa yang sudah dibeli oleh Maya.