"Kak ... Kak Tiara ... "
Putra menepuk-nepuk pipi Kinan. Nasib mempertemukan mereka, mana kala pemuda itu hendak kembali menuju kantor. Ia baru saja selesai melihat-lihat beberapa proyek yang di sekitar daerah Puncak.
Tak disangka sama sekali. Ia melihat sesosok wanita terjatuh di pinggir jalan. Tak jauh dari sebuah kawasan cottage, yang ternyata adalah Kinan. Tanpa pikir panjang, ia segera mengangkat tubuh Kinan, masuk ke dalam mobil, dan meminta sopir kantor melaju cepat menuju rumah sakit.
Sepanjang perjalanan, Putra terus menerus mencoba menyadarkan Kinan. Sesekali, gadis itu terlihat mencoba membuka mata. Namun, selalu terpejam lagi.
"Kak... kenapa kak? Ada apa sama loe, Kak?"
Hingga menuju rumah sakit, tak juga ada sahutan dari Kinan. Gadis itu segera ditangani oleh dokter yang tengah berjaga. Mereka membawa Kinan masuk ke dalam ruangan penanganan gawat darurat, dan tidak ada seorang pun yang boleh untuk masuk. Putra ditahan hingga pintu.