Putra mencoba menghubungi Kinan, tapi, tak diangkat. Berkali-kali dicoba. Haz pun tak tinggal diam, ia mengisi daya ponsel, lalu menghidupkan kembali HPnya.
Namun, hasilnya sama saja. Nihil.
"Kemana dia, Bang?"
Haz terlihat panik, memikirkan nanti terjadi apa-apa pada Kakaknya itu.
"Entahlah Haz."
Putra terus mencoba menghubungi, tiada henti. Hingga akhirnya, telepon itu dijawab juga.
"Hallo."
Pemuda itu tak sabar rasanya bisa berkomunikasi dengan Kinan. Tapi yang mengangkat telepon bukan orang yang ia tuju. Melainkan....
"Hallo, Tra. Ini gue."
Siapa? Putra mencoba terus mengingat dan mengenali suara di seberang sana. Siapa pria itu?
"Udah lupa aja loe sama gue?"
Pria itu tertawa mengejek.
"Doni?"
Tidak salah lagi. Dia adalah Doni Andi.
"Masa iya sama sahabat sendiri loe lupa sih?"
Rasanya geram saja mendengar cara bicaranya. Putra sampai menautkan geraham.
Haz meminta agar Putra mengaktifkan loud speaker.
"Kenapa HP dia ada sama loe?"