Kinan hanya diam saja, saat Bagas menoleh padanya. Setelah menepuk pundak Bagas, Aisyah lantas memberi tahu bahwa Kinan ingin bicara. Namun, yang disebutkan, bergeming saja saat di dekati.
"Ada apa, Nan?" tanya polisi tampan itu.
"Aku harap kamu udah ngerti tanpa kujelaskan lagi."
"Soal?"
Kinan berdelik. "Sudahlah. Nggak jadi."
Terkesan malas saja jika harus bicara bertele-tele.
Tapi, saat Bagas beranjak, ia lantas memanggil kembali. "Farah ... dia bakal dibawa pulang kampung kan?"
Bagas kembali berbalik, dan tersenyum. " Iya, setelah proses pemeriksaan di sini selesai."
Gadis itu menghela nafas.
"Kira-kira, bisa nggak kalau nanti, aku bawa dia sebentar?"
Bagas mengangguk, "Bisa aja, tapi, proses perizinannya mesti lengkap dulu. Dan pasti bakal ada yang dampingi."
Kinan mengangguk paham. Yang penting bisa dulu, urusan yang lain, nanti pula dipersiapkan.