Putra hanya mampu terdiam.
Hah! Biar bagaimana pun, sulit sekali untuk menerima kenyataan ini. Tidak mudah.
Tapi, perlahan semua harus berjalan sesuai dengan kenyataan. Tidak ada lagi kisah cinta Kinan dan Putra, yang sudah menjadi kenangan dan tak mungkin lagi dirajut kembali.
Putra seakan sedang berusaha untuk berdamai dengan perasaannya saat ini. Sambil menghela nafas, ia pun memejamkan mata. Beberapa saat kemudian mulai mengangguk.
"Gue akan coba."
Hanya itu saja yang keluar dari mulutnya. Tapi, terlihat kesungguhan dari sorot mata itu.
"Maafin gue waktu itu, dan waktu-waktu sebelumnya nggak bisa nerima loe sebagai Kak Tiara. Gue bahkan menentang keras tanpa dasar. Jujur, berat buat gue. Kalau ingat dosa-dosa waktu itu, semakin berat aja dengan status loe sebagai Kakak kandung gue. Gue harap loe paham, Nan ... maksud gue, Kak Tiara."