Entah apa yang ada dipikiran Aisyah, kenapa ia malah melakukan hal itu?
Kinan kembali merasa kecewa. Aisyah bahkan membuat rencana lain dengan ibunnya, ini pasti terkait Kinan.
Aisyah mengetuk pintu kamar Kinan. Ia sepertinya sudah sadar kalau Kinan mendengar semua yang ia bicarakan dengan Arsy.
Perlahan gadis itu membuka pintu. Dan mendapati raut wajah Kinan yang sudah menegang. Tentu saja, siapa yang senang privasinya dibagi dengan yang lain.
"Nan."
Panggilnya hati-hati.
Kinan yang duduk di sisi kasur hanya mengangguk.
"Loe denger semuanya?"
"Iya."
Kinan menjawab singkat..
"Tapi ini, nggak seperti yang loe pikirkan."
"GUe udah denger semuanya Ai. Loe bahkan udah cerita ke Ibu loe."
"Gue cerita karena ada maksud, Nan."
Aisyah seolah ingin membela diri, atau melakukan pembenaran terhadap tindakannya itu.
"Apa?"tanya Kinan tampak tidak tertarik. Ia seakan malas saja mendengar apa yang akan dituturkan oleh Aisyah itu.