Gadis itu meminta Zero untuk duduk di sofa yang sudah ia sediakan di luar sana. Ia lalu kembali masuk, membuatkan minuman yang biasa Zero minta darinya.
Tak lama ia pun kembali.
"Ini."
Kinan menyerahkan satu cangkir kopi untuk Zero, satu lagi di tangannya.
"Siang ini, panas sekali ya," ucap Kinan sambil menyesap kopi susu yang seringkali ia buat sendiri.
Zero tergelak, "Kalau di cuaca panas, biasanya minuman yang harus disediakan itu sejenis minuman dingin, bukannya yang panas seperti ini."
Kinan pun ikut tertawa. "Ini namanya antimainstream."
Beberapa saat mereka sama-sama tergelak, lalu kemudian, menatap langit bersama.
"Bagaimana kamu bisa bertukar posisi dengan dia?" tanya Kinan tiba-tiba.
Membuat Zero tersentak. Semua yang terjadi waktu itu memang sudah menjadi rencana Zero.
"Aku bahkan dengan mata kepala sendiri melihat kamu turun ke lantai bawah," ucap Kinan sambil menatap penuh tanda tanya ke arah Zero.
"Kenapa kamu sangat ingin tahu soal ini, Nan?"