Hening beberapa saat, hingga pesanan mereka sampai.
"Makan, Nan."
Kara mencoba berbaik-baik dengan Kinan. Hanya saja, gadis itu masih tetap ketus.
"Nggak perlu nyuruh-nyuruh gue."
Mendengar jawaban dari gadis itu, Kara hanya diam saja kemudiian.
Selama makan pun, mereka hanya diam.
"Apa yang mau loe omongin sama gue? Kalau memang menarik, gue ikutin, kalau nggak gue skip, dan gue akan pergi dari sini."
Kinan kembali menjadi gadis dingin dan tegas seperti dulu.
"Gue udah pesan makanan pencuci mulut,"
"Nggak perlu."
"Oke Kinan."
Kara menghela nafas.
"Sorry, selama loe dipenjara, gue nggak sempet jenguk loe."
"Nggak butuh juga gue!"
LAgi, pria itu mencoba menyabarkan diri.
"Nan, kenapa loe sampe bunuh orang?"
"Omongan macam apa ini? nggak penting banget."
Kinan lalu meraih tasnya, ia akan berdiri. NAmun, Kara buru-buru menahan.
"Tunggu, oke. Kita akan bahas masalah lain. Soal orangtua asli loe!"