Kinan menatap Putra dengan sorot yang tak dapat diartikan dengan jelas. Yang pasti, dia ingin kembali saja ke apartemen, sekarang.
"Ya udah, gue balik dulu," ucapnya kemudian.
"Kok cepet, tadi kayaknya loe nyari seseorang. Daniel? Siapa itu? cowok baru?"
Kali ini nada bicara Putra tak lagi sentimental, tapi lebih kepada rasa ingin tahu biasa.
Kinan juga tak terlalu menanggapi, sejatinya yang ia panggil Daniel tadi adalah Zero.
"Iya," jawab Kinan sambil berdiri malas.
Gadis itu lalu terus berjalan. Ia tidak lagi menoleh ke belakang.
"Kinan."
Pemuda itu memanggil, membuat Kinan menoleh setengah badan.
"Apa loe mau jadi Kakak gue?"
Darah Kinan tersirap hebat. Apa yang dikatakan anak itu? Kenapa dia memintanya demikian?
"Loe seumuran Kak Tiara. Dan bersama loe hari ini, kayak ngerasa lagi sama dia."
Putra tertawa, lalu setelah membuat Kinan melongo dengan apa yang dia katakan. Tiba-tiba saja pemuda itu memutar tubuh, dan pergi tanpa berkata apa-apa lagi.