Seharusnya pagi ini Aisyah sudah berada di kantor. Ini malah belum, tak ada kabar atau sejenisnya. HP juga tak dapat dihubungi. Bagas jadi merasa sangat cemas, tangannya sampai gemetar menunggu instruksi dari atasan. Ia sudah melaporkan kejadian kemaren sore di gedung Zero ID, juga soal kecemasan akan keselamatan Aisyah.
Ternyata, belum cukup dua puluh empat jam, apa yang dicemaskan sudah terjadi.
"Segera lakukan pencarian!"
Komando itu akhirnya terdengar juga. Beberapa polisi ditugaskan khusus untuk melacak keberadaan Aisyah, sementara Bagas boleh memposisikan diri, dimana ia ingin berada. Sebab, kemungkinan besar, kasus ini saling memiliki hubungan yang erat.
Bagas menghubungi Putra. Karena biar bagaimana pun, pemuda itu harus mengetahui apa yang terjadi pada sang polwan.
"Hallo, Tra."
"Ya, Gas. Ada apa?"
Nada suara Putra terdengar enggan.
"Loe pagi ini ada nelpon Aisyah nggak?"
Perasaan pemuda itu jadi tidak enak. "Nggak, kenapa?"