Pandangan mereka bertemu. Aisyah juga sedang sangat rindu dengan pemuda itu, namun ia tahan. Mengabaikan hal demikian untuk sementara lebih baik, dari pada harus memperturutkan. Sebab, kondisinya sudah tak lagi sama.
"Namanya Zero. Pemilik Zero ID, perusahaan yang cukup besar dan sudah malang melintang di dunia jasa keuangan. Dia sosok yang cukup berbahaya, sebab trackrecord yang sudah berhasil kami kumpulkan, mengarah ke hal demikian. Berbahaya dan bukan orang sembarangan."
Aisyah menghela nafas. Ia menatap ke arah Adit dan Maya bergantian.
"Om pernah dengar nama ini, Ai."
Adit sedikit menyela, di saat Aisyah hening.
"Orang-orang yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis apa saja, pasti mengenal dia. Sepuluh tahun belakang, ia baru muncul di wilayah barat, dan dengan cepat membangun kerajaan bisnis baru ini."
Adit kembali mengangguk, nama Zero sering muncul di surat kabar pembisnis yang penuh talenta, dan memiliki kemajuan pesat.