Sebelum jalan, Bagas melihat Aisyah, setelah memberikan laporan ke kantor. Gadis itu tampak lama menatap layar ponsel.
"Kenapa Ai?"
Aisyah tersentak, lalu menoleh ke arah Bagas.
"Oh, nggak… ."
Reaksi dari Aisyah membuat Bagas bingung. Tatapan pemuda itu justru terarah ke tangan Aisyah yang memegang ponsel.
"Eh, gue baru tahu kalau handphone loe itu dua."
Gadis itu juga melirik ponsel di tangan. "Iya, ini yang sering gue pake. Yang tadi itu emang khusus moto-moto aja."
"Berarti murah ya?"
"Bukan, HP lama. Udah lemot," jawab Aisyah asal.
Gadis itu kembali tampak sedikit meringis, dengan tatapan mata masih mengarah ke layar ponsel.
"Siapa, Ai?" tanya Bagas terdengar serius namun santai.
Aisyah menghela nafas, "Putra, nyokapnya suruh gue ke sana."
Tetap ada rasa tidak enak di ulu hati, namun harus dikesampingkan dahulu.
"Nyokapnya di sini?" tanya Bagas mencoba untuk terdengar bergembira.