"Kamu sudah gila menganggap aku seperti itu. Nggak ada pelacur yang terhormat Zero jangan mengada-ada kamu."
Zero menggeleng. "Tidak Kinan, sudah lama saya menginginkan kamu. Saya bahkan tidak peduli dengan apa yang terjadi di masa lalumu. Bagi saya kamu tetaplah wanita paling sempurna yang layak menjadi pendamping dalam hidup saya. Jadi hiduplah dengan saya."
Gampang sekali pria ini meminta Kinan untuk hidup dengannya. Seperti apa? Apakah kumpul kebo seperti yang terdahulu, atau malah memberi posisi terhormat untuk Kinan dengan menjadikan gadis itu istrinya.
"Nggak mungkin Zer."
Kinan langsung menolak, ia tidak bisa menerima pria ini.
"Kenapa?"
"Kamu sudah tahu jawabannya, jadi aku nggak perlu jawab."
"Karena lelaki itu?"
Kinan tidak menjawab, ia hanya bergeming.
"Kamu tidak boleh bersama dengannya, Kinan."