"Kamu mengenal Zero dengan baik bukan?" tanyanya kemudian pada Cinta.
"Tidak terlalu, hanya saja, saya cukup kenal."
"Apa dia bisa berubah pikiran meski sudah mengucapkan janji?" tanya Kinan was-was.
Cinta menghela nafas.
"Tergantung moodnya, Mbak. Tapi, jika sudah mengirimkan seseorang untuk mengintai, artinya ia sangat takut kehilangan orang itu."
"Apa?"
Mata Kinan terbelalak. Ia sudah benar-benar salah langkah. Zero sudah terlanjur dalam terjatuh ke rasa yang belum mampu ia balas. Gadis itu belum bisa beralih dari Putra.
Kali ini Kinan sampai memejamkan mata dan menghela nafas dalam, sembari menyandarkan kepala ke dinding.
"Karena itu saya tanya, hubungan Mbak Kinan dan Zero seperti apa?"
"Saya tidak punya hubungan khusus, hanya saja…."
Kinan menggantung kata-kata. Ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya pada Cinta, seseorang yang ia anggap tidak terlalu penting untuk mengetahui hal ini.