"O, A' Bagas ya. Makasih ya A', udah bantu kabari kita."
Bagas tak lagi menyahut. Ia juga tidak tahu, apa yang akan dikatakan pada gadis itu.
Hening beberapa saat hingga dokter dan perawat masuk ke dalam ruangan tersebut, kunjungan rutin setiap pagi, memeriksa keadaan pasien, saat dokter yang bertugas sudah datang ke rumah sakit.
Pak Dokter Najib namanya.
"Wah, rame ternyata di sini!" seru Dokter Najib terlihat semringah. Padahal hal tersebut seharusnya dihindari oleh pasien. Ia seperti sedang menyindir kinerja para perawat yang tidak mengecek kondisi ruangan pasien, yang seharusnya hanya diperbolehkan satu-dua orang saja yang berada di dalam sana. Demi menjaga kesterilan, ketenangan juga. Pasien yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit ini, butuh ruangan yang bersih dan terjaga keamanannya. Apalagi untuk kasus seperti Putra, yang sudah ia ketahui riwayat sakit sebelumnya.