Aisyah terdiam. Lagi-lagi, entah kenapa dengan Putra ia seolah menjadi gadis penurut, wanita patuh.
Sementara tak jauh dari sana, Kinan menatap mereka dengan perasaan hancur lebur. Putra… Wajah kekasihnya itu teramat sangat ia rindui.
"Loe kenapa sih? Udah ngibulin gue, sekarang loe berubah nggak jelas gini, mau loe apa, Ai?"
Putra bahkan mendekati Aisyah yang tertunduk saja.
"Jawab Aisyah."
Dan ia pun kembali memegang bahu Aisyah. Ada rasa ingin memeluk, namun ia tahan sekuat tenaga. Bukan tempatnya, juga bukan waktu yang tepat sebenarnya.
"Loe denger gue nggak Ai?"
Aisyah masih menunduk, namun dari sudut mata ia seperti menangkap bayangan seorang wanita. Perlahan ia putar wajah ke arah kiri. Benar saja, Kinan tengah menyaksikan mereka. Aisyah terkejut. Dan Putra pun menyusuri arah tatapan polwan manis itu.