Putra masuk ke dalam apartemen, dingin rasanya berdiri di balkon, apalagi sehabis hujan. Ia tengah menghubungi Aisyah, yang sedang berdinas.
"Trus loe nggak nanya, siapa yang jemput Kinan atau gimana?"
Aisyah penasaran dengan cerita yang baru diungkap Putra. Ia saja tidak tahu menahu soal kebebasan Kinan.
"Nggaklah, ngapain, buat apa juga kan?"
Nada sentimental memang terdengar nyata dari suara Putra. Namun, setelah itu ia coba untuk tertawa pelan.
"Ada apa sih, Tra? Dulu tu loe nggak gini ke Kinan."
Putra mendesis, ia lalu kembali keluar, tadi merasa ada yang memperhatikannya di sebelah.
"Udah ah, jangan bahas dia terus. Bahas kita lah."
"Apaan sih, Tra."
Putra mencebik, sambil melihat ke balkon apartemen sebelah, tapi tak ada siapa siapa.
"Loe pulang jam berapa?" tanya Putra akhirnya, ia lalu kembali masuk ke dalam apartemen dan mengunci pintu balkon.
"Belum tau sih. Kenapa?"
"Gue jemput!" pungkasnya segera.
Aisyah yang mendengar jadi tercenung beberapa saat.