Zero tak menjawab pertanyaan dari si Empat. Membuat wanita, yang kancing kemejanya bahkan sudah dilepas hingga dada, agar dapat dilihat Zero, untuk menyulut birahinya.
"Ah, silahkan saja lanjutkan."
Kinan muak, ia lalu menutup pintu menuju balkon, dan memilih untuk kembali duduk di tempat tadi sambil menatap langit, yang bahkan sudah dituruni hujan.
Gadis itu tersenyum. Hujan siang ini begitu mendamaikan rasanya. Ia bahkan sengaja berdiri di pembatas balkon, agar wajahnya terkena air hujan.
Sementara di dalam, si wanita yang buas, dan terkesan diburu nafsu, kembali melumat bibir Zero. Sang casanova pun membalas dengan tak kalah bringas. Zero sejak tadi sangat ingin bisa menghabiskan siang yang mendung dan dingin ini bersama Kinan, berdua di tempat ini. Namun, Kinan masih menolaknya. Hingga, ia lampiaskan keinginan itu bersama dengan wanitanya yang datang ke sini.