Vira dan Fahad berada dalam kamar rawat Dee, kunjungan pertama setelah Dee sadar dari koma. Dokter telah memindahkan ruang perawatan Dee.
Dee tak di ICU lagi. Vira dan Fahad sangat bahagia akhirnya Dee sadar dari komanya.
"Mami takut kehilangan kamu nak. Mami akan merasa kesepian jika kamu enggak ada." Vira menggenggam tangan Dee. Wanita itu masih cantik meski usianya sudah lima puluh dua tahun. Wajahnya masih kencang, tak ada kerutan. Fisik Vira seperti orang yang berusia empat puluh tahunan.
"Mami enggak bakal kehilangan aku. Aku anak kuat mi. Sejak kecil aku sudah menjadi anak yang tangguh." Dee memperlihatkan ototnya.
Fahad dan Vira malah tersenyum melihat tingkah Dee, seolah-olah tak pernah terjadi sesuatu.
"Gak punya otot sok pamer." Fahad mengelus kepala Dee. Ia mengecup puncak kepala putrinya. Tidak berasa waktu cepat bergulir. Putrinya sudah dewasa bahkan sudah menikah.