"Apaan sih Mas. Tangan tolong dikondisikan," kata Dee mencibirkan bibirnya.
"Bagaimana kondisi Eci?" Dee duduk di tepian ranjang. Ia tepuk sisi ranjang di sebelahnya agar Demir duduk disampingnya.
"Nanti aja bahas Eci." Demir sedang tidak mood membahas Eci.
"Mas peluk. Kanget aku tuh enggak peluk lengan kekar ini." Dee dalam mode manja. Ia memeluk lengan Demir sebelah kanan.
Demir mengelus kepala Dee seraya memiringkan kepala agar berdempetan dengan kepala istrinya. Ada rasa bahagia menyergapnya ketika Dee siuman dari koma. Demir takut ditinggalkan Dee. Separuh jiwanya akan pergi jika Dee meninggalkan dunia ini.
"Aku takut kehilangan kamu. Dee, aku nggak bisa hidup tanpa kamu. Beberapa minggu ini adalah minggu terberat dalam hidupku. Aku berharap kamu segera bangun. Aku bak orang gila menunggu kamu sadar." Demir menerawang. Ia mulai bercerita peristiwa penusukan Dee dan kondisinya ketika koma.