Tomi melepaskan masker lalu melirik Demir. Ia kasihan pada sahabatnya itu. Andai kondisi Luna seperti Dee mungkin Tomi akan lebih gila daripada Demir. Tomi menepuk bahu Demir memberikan semangat. Ia yakin Demir bisa melalui cobaan ini. Memang sangat berat melihat orang yang kita cintai sedang meregang nyawa. Namun yang namanya takdir tidak bisa kita elakkan.
"Bagaimana kondisi Dee?" Pekik Demir frustasi. Ia mencengkram kerah baju Tomi.
Tomi hanya diam tak bereaksi apa-apa. Ia tak sanggup menyampaikannya. Dee, istri dari sahabatnya. Jika Demir berduka ia juga ikut berduka.
"Lo yang sabar Mir. Dee dalam kondisi koma. Operasinya berjalan dengan lancar."
"Dia baik-baik saja kan Tom?" Demir histeris. Matanya memerah menahan tangis. Tubuhnya roboh ke lantai. Onya dan Nona mendekatinya dan membantunya bangkit.
"Bang semua akan baik-baik saja. Kak Dee kuat dan dia tidak akan apa-apa." Onya menangis pilu memberikan semangat untuk sang kakak.