"Jangan menangis honey, aku tidak memperkosa kamu, aku hanya meminta hak sebagai suami," kata Bryan dingin membelai wajah Citra dengan lembut.
"Jalankan kewajibanmu!"
Bryan puas mendominasi, Citra tak berkutik dibawah kungkungannya.
"Relax sayang, mari kita nikmati surga dunia."
"Bryan jangan lakukan ini. Kasihani aku...Hiks....Hiks.... Aku berjanji akan memaki dan bicara kasar lagi."
"Ssssssttttt," telunjuk Bryan mendarat di bibir Citra.
"Jangan banyak bicara, mari kita mulai. Malaikat akan mengutuk kamu sampai pagi jika tidak melayani suamimu di ranjang."
"Bryan, please....bermurah hatilah. Aku tidak akan melupakan jasa kamu seumur hidup jika melepaskan aku."
"Sesuatu yang sudah terjaga, harus ditidurkan Citra. Dia tidak bisa tidur begitu saja jika tidak ada pelepasan," ujar Bryan melihat selangkangannya yang mengacung tinggi. "Malam ini aku bercinta denganmu. Aku tidak lagi membayangkan Dee. Aku sadar jika kamu yang bercinta denganku."