Bryan memecahkan gelas wine yang tengah ia minum. Kilasan masa lalu bersama Dee berkelebat dalam ingatannya. Ia sakit hati dan muak kala Dee lebih memilih hidup bersama dengan Demir bukan dia. Bryan yang lebih dulu mencintai Dee kenapa Demir yang beruntung mendapatkan Dee dan mempersunting wanita itu menjadi istri. Sesak dirasakan oleh Bryan kala mengingat lamaran Demir di taman.
"Deniza Sefa anaknya Bapak Fahad Setiawan. Maukah kamu menikah denganku dan menghabiskan masa tua bersama?"
Bryan muak. Ia kembali meminum sebotol wine lalu melemparkan botol yang telah kosong ke dinding. Untung saja bar di rumah Bryan di lantai tiga kedap suara sehingga tak mengusik Citra yang tengah tidur di lantai dua. Bryan menangisi nasibnya.
Kenangan bersama Dee kembali berputar dalam pikirannya. Masih ingat mereka saling kenal karena Dee berprofesi sebagai pacar sewaan. Bryan sering menggunakan jasa Dee karea perempuan itu sangat fasih berbahasa Inggris dan bahasa Jerman.