Rumah Ali.
Ali sekarang tiba di dalam rumah megah nya itu. Rumah berlantaikan 10 dengan warna putih dan hitam yang begitu sempurna.
Di penuhi dengan bunga bunga yang menghiasi tangannya dan ayunan yang memperindah rumahnya.
"Tuan Ali, sudah pulang toh! Tadi sepedanya kenapa?" Tanya Pak Usman saat Ali tiba di halaman depan.
"Oh, tadi lantainya putus pak, jadi terpaksa saya tinggal." Jawab Ali lalu pergi menuju ke rumahnya.
Tak seperti anak kebanyakan, Ali tak peduli dengan apa di sekitarnya, ia sudah tampak bosan di dalam rumahnya itu.
Itu jelas saja terjadi karena rumah yang isinya hanyalah seorang pembantu- pembantu yang di matanya adalah sebuah boneka dalam kartun.
Dia hanya bisa aktif di kamarnya saja. Duduk di depan komputer dan baca di atas kasur empuknya.
"Tuan, Bude nyari in tuan." Ucap Salah satu pembantu Ali.
"Iya, nanti saya ke sana. Saya harus ganti baju dulu." Jawab Ali yang langsung masuk ke dalam kamarnya.