Chereads / What Do You Know? / Chapter 14 - BAB 12 {BULAN}

Chapter 14 - BAB 12 {BULAN}

Sampai di taman....

Kesan pertama ku adalah. Cantik.

Taman ini tuh sama banget sama yang di ceritakan oleh Kquella. Banyak banget bunga warna warni yang mekar. Kemudian ada kolam ikan yang di buat jembatan di atas nya.

Ada ayunan yang terbuat dari kayu jati. Dan rumput hijau yang subur.

"La. Ini beneran taman?" Tanya ku heran.

Karena ini baru pertama kalinya aku lihat ada taman istimewa ini.

"Iya Kak. Bagus nggak? Biasanya aku main sama teman ku di sini. Namanya Layndra."

"Teman? Teman benerankan? Maksudku...

"Iya lah kak. Masa setan."

Aku sama Kquella makin lama makin kayak adik kakak. Mungkin kalau mama sama papa tau aku punya teman yang masih kecil pasti mereka nangis darah tuh.

Karena yah bukan apa apa. Emang dari dulu tuh aku gak bisa main sama anak kecil.

"Kak Raib tunggu sini dulu yah. Aku mau kesana." Pamit Kquella.

Kquella berjalan sambil membawa tongkat khusus untuk orang yang kayak Kquella gitu.

(Mohon maaf nih gak tau namanya)

Selama menunggu Kquella yang katanya mau nemuin 'temannya' itu. Aku memutuskan untuk duduk di bangku taman.

Yah duduk disana membuatku lebih tenang. Dan membuatku lebih baik dari pada hari yang lalu.

Taman ini sangat luas, aku kira ini malah lapangan rumput putih. Sumpah ini bener bener beda jauh sama Alun alun Malang.

Di sini juga di sedia kan semacam tempat piknik. Di sebelahnya terdapat semacam tempat playground.

"Kak Raib. Ini kenalin Layndra. Tapi biasa di panggil Lay." Kata Kquella.

Layndra aku kira dia teman hantunya Kquella, tapi ini bukan hantunya melainkan anak kecil yang mungkin lebih sedikit tua dari Kquella, mungkin umur 10 tahun atau 11 tahun.

Sumpah dia sama persis kaya boygroup Lay EXO. Ganteng, imut, putih, dan agak pendek.

"Hei Kak! Kak Raib cantik deh...." puji Layndra.

"He.. Makasih yah. Kamu udah lama kenal Kquella?"

"Udah lama sih Kak. Mungkin dari Kquella masih bisa lihat." Jelas Layndra.

Saat Lay mengatakan hal tersebut. Aku baru tahu kalau Kquella itu bukan buta permanen.

"Oh. Kamu sekolah?"

"Sekolah kak. Kquella juga sekolah, tapi sekarang lagi libur." Jawab Lay.

"Emang sekarang hari apa?"

"Sekarang hari Senin Kak."

"Senin? Bukannya liburnya hari Minggu?" Tanya ku bingung.

"Apa hari Minggu? Itu malah hari Awal penuh horor kak, karena di hari itu kita masuk sekolah." Jawab Kquella.

Oh. Kehidupan disini sangat berbanding terbalik dengan kehidupan di klan Bulan.

"Lay... Kamu punya semacam keistimewaan?"

"Punya. Aku bisa buat semua terbakar, hanya dengan satu jari." Jelas Lay, sambil main ayunan yang gak jauh dari tempatku duduk.

"Kamu dari klan Matahari?"

"Ya."

Seharusnya disini ada Seli, mungkin dia udah foto foto sama Lay, dan udah cubit cubit tuh dah pipinya.

Karena selain Lay ganteng dan keturunan Klan matahari, dia juga hampir sama kayak LAY EXO.

Fokus Ra, jangan Halusinasi!

"Kak Raib. Aku boleh ikut bantu Kak Seli nggak? Soalnya aku udah di ceritakan semua apa yang terjadi sama Kquella.....

"Karena Aku takut kalau Kquella ada apa apa." Jelas Lay.

"Maksudmu?" Tanya ku bingung.

Ada apa lagi nih?

****

Setelah aku dari taman, aku hendak menuju ruangan Ali. Bukan mau ngajakin ke taman, tapi untuk kasih tau kalau Lay juga mau ikutan.

Belum tau sih kira kira bakalan di setujuin apa enggak, kalau kata Kak Jhon sih. "Udah ajak aja, mungkin dia juga bisa bantu kita."  Tapi kalau Ali yang bicara. "Apaan sih Ra! Mereka tuh masih anak anak. Menganggu tau!"

Itulah bedanya pikiran nya Kak Jhon sama Ali, walaupun mereka sama sama Pintar.

Ali memilih kamar yang lebih kecil, katanya sih supaya gak capek bersihin nya, yah Kalian tau lah. Apa apa Ali tuh di bersihkan ama Asisten rumah tangganya.

Tok. Tok. Tok.

Aku mengetuk pintu Ali dengan sabar...

"Apaan? Masuk gih!"

Itulah kata sambutan paling bagus milik tuan muda Ali.

"Li. Kalau misalnya temannya Kquella ikut misi di basement. Boleh nggak?" Tanya ku terang terangan.

Ali sekilas melihat wajah ku dengan bingung, kemudian melanjutkan merangkai alat alat nya.

"Buat apa? Ngerepotin aja!" Jawab Ali.

100 buat aku. Betul kan tebakan ku, pasti itu yang bakalan di jawab oleh Ali.

"Lo tau gak Li, dia dari klan Matahari lho.... dia juga punya kekuatan, sama kayak Kak Jhon!" Jelas ku secara bersemangat.

"Emmmm, boleh boleh aja sih. Tapi lo harus tempati syarat dari gue." Kata Ali.

"Apaan? Jangan yang aneh aneh deh!" Ucap ku judes.

Inilah jalan pikir ali. Di selalu bertaruh, bertaruh, dan bertaruh.

"Lo harus bilang ke Bryan nanti kalau misi kita berhasil, kalau lo gak bakalan hidup sama dia. Janji?....." tanya Ali.

"....."

Aku hanya bisa diam. Sambil menatap Ali, dia kenapa sih? Akhir akhir ini suka ngelarang larang gitu. Bikin orang bete aja.

"Kalau lo diam berarti tandanya 'oke' bye Ra. Gue mau makan dulu. Lapar." Jawab Ali sambil pegangin perutnya.

Aku hanya mematung, dia atas sofa kamar Ali.

****

Malam hari....

Kamu ngadain rapat di tempat bermainnya Kquella, yang ada kayak.... gubuk kecil.

Lumayan, buat jaga rahasia.

"Oh, ini yang namanya Lay. Kamu umur berapa?" Tanya Kak Jhon sambil menunggu Kalvin datang.

"Umur 10 kak. Kakak siapa?" Tanya Lay.

Yah mungkin Lay tau lah kalau Kak Jhon tuh orangnya ganteng, kayak Sehun EXO. Itu sih kata Seli, tau lah bias Kpop nya Seli.

"Kakak, Kak Jhon. Yang rambutnya kusut itu Kak Ali." Jawab Kak Jhon.

"Oh Kak kusut? Sebenernya Kak kusut itu ganteng kok. Tapi lagi niruin babi hutan." Jelas Lay dengan polos.

Yah maklumlah, anak kecil guys...

Hal tersebut pula yang bikin kami tertawa bersama. Hitung hitung melepaskan kesedihan sekejap.

Ali hanya menggelitik perut Lay, karena yah dia tau kalau dia tuh anak kecil. Ali lucu deh.

****

Diskusi...

Melakukan suatu diskusi, adalah hal yang tak mudah. Karena apa? Karena mereka terdiri atas orang orang yang memiliki pendirian teguh.

Dimulai dari Kalvin yang memiliki sikap sombong, dan benar apa adanya.

Kemudian Kak Jhon yang tetap kekeh untuk memulai semua dan mengakhiri semua dengan bersama.

Lalu diikuti Raib yang tak ingin salah satu dari mereka terluka, walaupun dia yakin dia tidak bisa pulang.

Dan terakhir Ali yang memilih untuk mengikuti semua aturan dan permainan nya. Dia egois.

Perkara tersebut tak kunjung selesai, karena kami mempermasalahkan bagaimana cara memasuki basement itu dengan aman.

Karena perlu kita tau, kalau ternyata di penjara bawah tanah itu terdapat kurang lebih 500 prajurit yang menjaga Seli.

Semua menjadi lebih bingung lagi ditambah adanya keikutsertaan Kquella dan Layndra.

Sebenarnya dari awal kami melarang mereka ikut, tapi setelah dipikir pikir kami juga kekurangan kekuatan yang lumayan besar.