"Baik. Semua nya dengarkan. Kita akan berpencar ke lima negara. Titik pasukan Bintang berada di negara London, inggris. Pasukan Matahari pergi ke Australia---"
"Maaf Ratu Vana. Aku akan mengubah rencana itu. Ada sesuatu yang terbesit. Dengar kan ini baik baik. Dan ku mohon percayalah!"
"Tidak ada waktu lagi putri---"
Tapi Ratu Van terlambat. Aku sudah memasang rekaman ku tadi. Pengeras suara membantu suara itu biar dapat di dengar seluruh orang di sini. Suara itu menggema.
Suara dari Bryan.
Mereka semua yang mendengar rekaman suara itu langsung menatap ku dengan curiga. Aku menggeleng. Berusaha meyakinkan mereka.
"Maksud mu apa putri?" Tanya salah satu panglima pasukan Bintang.
"Ku Mohon lakukan rencana ini. Jika gagal bunuh aku!!!" Teriak aku. Aku benar benar marah. Sejak kemarin tidak ada yang mempercayai ku.
Mereka semua membicarakan ku. Berbisik bisik, mencurigai ku.
