Hari itu mungkin bisa jadi hari terkahir untuk kita bersama sama. meski tersirat kesedihan dalam hidup Bryan. Aku bisa mengetahui kalau dia memang dalam suatu tekanan....
Ella dan Lay menatap ku dengan aneh. Aku melambaikan tangan sambil memberikan chuross yang ku beli. Lay menghidupkan api dari tangan nya. Itu seperti peribahasa di Klan Bulan. Jika seseorang menghidupkan api di tangan, tanda nya mereka marah.
"Ada apa dengan kalian?" Tanya ku. Mereka menggeleng. Mengembalikan mu kembali chuross yang ku beri.
"Kak Raib habis jalan sama siapa?" Tanya Lay. Aku ber-oh sebentar.
"siapa yang nyuruh kalian seperti ini?"
Lay dan Ella saling tatap. Kenapa Kak Raib bisa tahu? Itu kata Lay. Ella menepuk lengan Lay, menyuruh untuk diam saja.
Aku melihat seluruh ruangan ini, dan benar saja ada satu bau parfum yang ku ingat. seseorang dengan jaket kusam nya yang bersembunyi di balik televisi.