Morb
Morb ternyata adalah asisten kak Jhon dari planet Mars. Morb juga bisa sedikit bahasa di bumi. Tapi setelah aku mendengar Morb berbicara menggunakan bahasa Mars dan Matahari. Seperti tidak asing di telingaku.
Setelah aku menceritakan itu kepada mis Zuliz ia berkata kalau....
"Ra memang bisa menguasai bahasa de seluruh penjuru alam semesta. Walaupun dia tak menyadari dan tidak menyangka."
Mis Zuliz mengucapkan hal seperti itu dan sontak membuat Seli terkejut. Tapi tidak dengan Ali.
Dia sudah tahu kalau aku bisa menguasai hal tersebut karena aku ahli dalam pelajaran bahasa.
****
Di rumah kak Jhon sekarang telah di penuhi dengan baju dan senjata untuk persiapan kita berpetualang di esok hari.
"Kak memang kita harus pakai baju kayak gini yah?" Tanya ku yang merasa tak nyaman.
"Iya Ra soalnya baju itu dirancang khusus dari designer di klan Bintang." Jawab Kak Jhon.
"Hah? Masih ada lagi klan?" Tanya Seli tak percaya.
"Kalau tak percaya. Tanya saja Ali dia memiliki garis keturunan di klan Bintang." Kata kak Jhon.
Persiapan kami telah benar benar matang untuk bisa berpetualang di klan Bulan.
Walaupun aku berasal dari klan bulan aku tidak tahu sama sekali dengan klan Bulan.
Menurutku klan Bulan merupakan klan yang penuh misterius di hadapan ku. Tapi setelah aku pikir pikir klan Bulan merupakan klan yang paling indah. Hal tersebut di sampaikan juga lewat kak Jhon.
"Eh ngomong omong nanti Ali bakalan kalah saing nih sama Kak Jhon!" Kata Seli.
"Kalah saing gimana? Ali itu orang paling jenius yang tak terkalahkan." Jelas ku pada Seli.
"Yah jelas lah kalah saing sama ini pacar ku kak Jhon!" Ucap Seli dengan sombong.
"Eh jangan salah sel aku memang pintar tapi Ali lebih pintar. Karena kalau kalian tahu dia itu memiliki keturunan Albert einstein dan Archimedes." Jelas Kak Jhon.
Saat aku mendengarkan penjelasan kak Jhon aku hendak tertawa terbahak bahak karena bagaimana mungkin Ali dengan penampilan kusutnya adalah keturunan Albert einstein?
Tapi mungkin saja. Ali memang anak yang cerdas. Namun penampilannya saja yang tidak cerdas!
"Kenapa Ra kamu ketawa?" Tanya Ali sewot.
"Enggak aku cuma itu lihat lihat terus ketawa sendiri."
"Ih gak jelas banget!" Ucap ali dengan nada jijik.
****
Setelah 20 menit kami di rumah kak Jhon kami memutuskan untuk langsung menuju basement rumah Ali.
"Ali cepat kendalikan kapsul mu! Kita berangkat ke basement kamu!" Tegas mis Zuliz.
"Siap mis!"
Perjalanan menuju rumah Ali hanya memerlukan waktu 5 menit. Karena kecanggihan dan teknologi yang dimiliki kapsul Ali.
"Eh Li kamu gak kasih nama nih ke kapsul mu?" Tanya Seli sambil beranjak duduk ke kursi belajar Ali yang berantakan.
"Udah kok!"
"Who?" Tanya Seli.
"Kapsul RaSeLi." Jawab Ali.
"Wow kok kamu gak cantumkan nama ku sih li?" Tanya Kak Jhon cemberut.
"Ya udah deh. Rajholis."
"Artinya?" Tanya ku.
"Raib, Jhon, Ali, Seli."
10.30
Jam sekarang menunjukkan jam setengah sebelas siang.
Raib, Ali , Seli, dan Jhon kini telah berdiskusi di basement alias kamar Ali yang super megah.
Mereka berempat di teman oleh seorang pengintai terkenal di klan Bulan yang bernama Mis Zuliz. Beliau juga ikut membantu dalam misi ini.
"Maaf kan saya putri. Saya tidak bisa ikut dalam petualangan ini."
Entah kenapa secara tiba tiba mis Zuliz melontarkan kata kata tersebut kepada kami.
"Lho kenapa? Mis Zuliz nggak minat?" Tanya Ali.
Rasanya Raib ingin menyikut perut Ali yang berani berani nya bicara seperti itu.
"Bukan begitu. Saya tidak bisa ikut karena pengintai di larang masuk. Dalam petualangan kalian. Kalau aku sampai masuk. Kalian akan terjebak seperti Bryan. Kalian mau?" Tanya Mis Zuliz.
"Oke gak apa apa kok mis. Kan ada saya." Kata kak Jhon dengan nada sombong."
Setelah mis Zuliz berpamitan untuk pulang karena tak bisa membantu kami.
Akhirnya sekarang kak Jhon adalah seorang pemimpin dari petualangan kami bertiga.
Kami sengaja memilih kak Jhon sebagai pemimpin karena memang kak Jhon sudah pernah ke sana. Dan lebih berpengalaman.
Rencana kami adalah pergi ke tempat kerabat kak Jhon yang ada di klan Bulan. Dia bilang dia memiliki kakek angkat di sana.
Dan kak Jhon juga bilang kalau kakek nya bisa menyelamatkan ku dari jalur persimpangan. Dan menemukan ibu kandung ku.
"Gimana Ra? Kamu setuju gak?" Tanya Kak Jhon.
"Iya."
Pertemuan panjang kami yang membahas tentang rencana besok pagi pun telah berakhir.
Aku sekarang jalan kaki sendirian. Malas untuk naik angkot. Dan gak punya ongkos untuk pesen ojek online.
Ini memang salah iu sendiri yang kepa bawa dompet.
"Nasib. Nasib." Kata ku mengeluh.
"Nggak nasib kok. Ayok naik."
Tiba tiba ada seseorang yang mengajak ku untuk pergi. Memang suaranya sangat familiar.
Saat aku berbalik badan ternyata yang muncul adalah.
Kalvin.
Astaga dia memang baru berumur 20 tahun. Tapi tetap saja tak pantas kalau membonceng aku di sepeda romantis.
Nanti malah dikira aku pacaran sama om om. Ih jijik.
"Ngapain kamu?" Tanya ku judes pada Kalvin.
"Ngomong ngomong ini sepeda siapa? Mau jadi dilan emang?"
"Iya. Kamu yang jadi milea yah!"
"Ya udah deh daripada jalan. Tapi kamu jadi ojek."
"Terserah putri deh."
Tuhan memang selalu adil. Akhirnya aku tak jadi pulang jalan kaki karena Kalvin telah mempunyai sepeda motor baru. Yang katanya beli cash.
Coba saja kalau orang yang punya sepeda ini tahu kalau Kalvin seorang buronan dan penjahat dari klan Bulan mungkin dia akan kabur terbirit birit.
Namun setelah aku lihat lihat Kalvin mirip sama aktor asal korea.
'Lee Dong Wook' kalau gak salah sih...
Tapat di hari Rabu kami melakukan petualangan. Di pagi hari aku bangun lebih awal. Mungkin sekitaran jam dua pagi.
Aku terbangun karena seseorang telah membangunkan ku. Siapa lagi kalau bukan Kalvin. Dia menyuruhku untuk membawa perlengkapan penting dalam ransel ku.
Awal awal aku merasa sangat kesal. Tapi Kalvin benar juga. Aku harus menyiapkan semua perlengkapan.
"Putri apa Zuliz juga ikut?"
"Tidak. Dia tidak jadi ikut." Jawab ku sambil menguap lebar.
"Oke jadi aman, kalau aku ikut."
Kalvin selalu semangat dalam petualangan ini. Karena dia tak perlu susah susah membujuk untuk pergi bersama dia.
Lagi pula dalam petualangan ini sebenarnya Kalvin sangat di butuhkan. Karena aku butuh tahu siapa orang tua ku dan siapa Bryan itu.
35 menit akhirnya aku selesai menyelesaikan semua perlengkapan penting.
Dan aku ingin mengirim pesan pada Seli. Namun apa Seli sudah bangun.
Aku tahu betul teman ku yang satu itu pasti tengah menunggu comeback GOT7. Atau dia sedang menonton serial drama korea.
Memang Seli tak jauh berbeda dengan ku sama sama penggemar kpop. Tapi selera kami berdua sangat berbeda.
Kalau Seli lebih suka grilly dan aku lebih suka Swag.
KAKAOTALK:
Sel kamu udah siap siap gak?
Belum Ra tadi aku baru lihat|
comebacknya Red Velvet|
Oh aku juga baru aja lihat nih. Tapi
kapan yah blackpink?|
Mungkin bulan Maret Ra.
Ya udah sana cepat siap siap gih|
Sebenarnya aku dan Seli jarang kirim pesan. Karena yah kesibukan ku sebagai murid bahasa. Jadi gimana lagi?
Tapi stop! Aku masih punya urusan yang ingin aku selesaikan.
Tentang Kalvin? Maybe!
"Vin sebenarnya kamu sama mis Zuliz itu temen atau musuh?" Tanya ku yang sedikit ragu.
Aku sebenarnya menanyakan itu karena aku sedang bosen alias tak ada bahan percakapan yang PAS.
"Mantan istri."
Saat Kalvin mengucapkan gl tersebut buku kuduk ku berdiri.
Wow Kalvin adalah mantan suami dari mis Zuliz aku sangat tak percaya saat itu. Aku kira Kalvin hanya bercanda tapi memang benar.
"Tapi kalau boleh tahu memangnya umur kamu berapa Vin. Kok udah nikah?" Tanya ku penasaran.
Wajah Kalvin memang terlihat sangat tampan dan mempesona. Namun kalau aku lihat lihat sangat susah memprediksi umur Kalvin.
"25 tahun. Aku menikah dengan Zuliz saat umur ku 20 tahun."
"Wow Aku tak menyangka ternyata Mis Zuliz masih sangat mudah."
"Kalau aku?" Tanya Kalvin.
"Aku kira kamu udah umur 30an." Ucap ku bercanda.