Pistol-pistol kami sudah penuh dengan cairan vaksin. Kami membuatkan satu ruangan khusus untuk menampung seratus vaksin ini. Kami masih menduplikatnya lagi, tapi secara tiba-tiba kini sudah beranjak malam. Aku segera berpamitan untuk pulang.
"Kamu yakin mau pulang sendiri?" Tanya Ali. Kenapa dia menanyakan hal bodoh seperti itu. Aku adalah petarung klan bulan, mana mungkin aku takut pulang sendiri?
"Aku putri klan Bulan Ali. Bagaimana mungkin aku ta---"
Ali menutup mulutku, mengambil jaket untuk dirinya, dan mengambil kunci motor nya. Dia menggunakan sepeda motorku. Saat ku bertanya bagaimana dia akan pulang? Dia menjawab akan pulang dengan menggunakan taxi atau bus.
Pak satpam Ali menggoda ku saat aku sudah di gonceng. Alli segera menghidupkan sepeda motornya. Berjalan dengan kecepatan normal, tidak seperti biasanya. Jalanan lumayan macet, kami memutuskan untuk pergi melalui jalan tikus.