"Wah! ternyata dalang nya Tuan Aeyo?! Pantas saja. Baiklah... Aku memaafkan mu, tapi kamu benar benar tidak adil saat ini. Kau melakukan nya pada Heiy dan kau mengasingkan ku." Kata Raib.
"Baiklah aku selalu salah. Jadi... Kau bisa meluangkan waktu mu kapan?" Tanya Ali dengan tersenyum.
Raib jadi malu dengan apa yang di tanya kan oleh Ali, kini dia menjadi malu dan pipi nya terus memerah.
"Ah! apa yang akan kau lakukan hah?! Sudahlah! Lupakan." Kata Raib dengan marah.
"Ya! Dasar. Kau yang mau kau yang marah. Ish! Lagian... Aku juga rindu dengan kamu Ra. Ish. Dasar ga peka!" Ketua Ali.
"Oke oke, nanti saja kita bisa membicarakan nya." Kata Raib tersenyum.
Pria itu, mengambilkan minuman yang dia letakan di gelas yang dia gunakan tadi, sialan bahkan saat sudah berusia 22 tahun anak ini tidak bisa melayani tamu dengan benar, untung saja Raib masih pacar nya dia bisa menerima gelas itu. Tapi bagaimana nanti jika seseorang yang menerima nya?