Aku yang menggunakan kuncir biru." Kata Raib dengan menunjuk gadis tinggi yang Hampir setinggi Ali, dengan kulih putih sedikit pucat, serta bibir manis yang terus dia biarkan datar.
"Kenapa kau diam seperti itu? Kau harus tersenyum." Kata Kalvin dengan menoleh ke arah Raib.
"Karena aku tidak suka senyum saat itu. Lihatlah! Itu Seli, dan itu teman... ku Ali." Kata Raib dengan sedikit gugup.
"Kau terlihat dekat dan cocok dengan pria itu. Kau menyukai nya? atau pria itu yang menyukai nya?" Tanya Kalvin lagi.
"Sudahlah! Jangan bahas itu! Sekarang, kita makan aja, habis itu pergi ke tempat yang kamu mau." Kata Raib dengan mengingat apa yang di larang oleh Ali sebelum pergi menjelajahi ruang dan waktu ini.