"Dengan siapa ya?" Tanya Raib lagi.
Tapi selama 10 menit orang itu tidak mengatakan apapun hingga Raib bingung harus bagaimana lalu dia hendak menutup panggilan itu, hanya saja orang itu tiba tiba saja menangis.
"Ra? Akhirnya aku bisa menelepon mu... Bagaimana keadaan mu di sana?" Tanya orang itu yang sangat sangat dia rindukan sekali suara itu, suara yang selama ini dia nantikan.
Kalvin.
"Aku? Aku baik baik saja.... Kalvin a.... pulang lah! Ku mohon...." Kata Raib dengan terus menangis dan merengek sebal.
"Aku tidak bisa kembali Ra..." Balas Kalvin.
"Kenapa hah?! Kamu bisa masuk tapi kenapa kamu tidak bisa keluar?!" Bentak Raib sebal.
"Aku sadar jika aku harus memperbaiki semua nya. Kamu tidak akan sedih Ra... Kamu akan lupa juga nanti. Seiring berjalannya waktu... Kamu akan lupa dengan ku. Jadi... Sebelum itu terjadi ku mohon dengar kan ini, ya?" Tanya Kalvin.
"Tidak! Aku tidak ingin mendengarkan mu!" Teriak Raib.