Tiba tiba saja Raib meletakan kedua kaki nya di atas paha Ali, lalu mengalungkan tangan nya di leher Ali.
"Apakah kamu ingin aku melakukan nya lebih dulu Ali?" Tanya Raib.
Ali mengangguk terbata bata, dia tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari Raib dia juga tidak tahu kenapa hal itu bisa merasuki tubuh nya. Tapi Raib langsung mengangguk dengan apa yang di katakan oleh Ali. Dia memiringkan kepala nya dan segera memajukan bibir nya.
Ali memutar bibir nya, dan dia tampak lebih bersemangat lagi sekarang. Semua pintu, kaca jendela, dan lainnya telah di kunci. Sedangkan semua lampu telah di ganti jadi yang sedikit gelap.
Ali menggendong Raib ke kasur nya dan membuka baju serta celana nya. Tapi dia harus menutup pintu kamar mandi dulu, sedangkan Raib menunggu Ali dengan sabar di sana. Sambil memainkan rambut nya, dan menghidupkan televisi.
Raib duduk karena posisi nya tidak enak, lalu Ali kembali dengan senyuman nya, dengan mengambilkan semacam salep di sana.