"Lepaskan! Lepaskan!!" Teriak Raib yang seperti orang gila sekarang.
Raib baru ingat jika semua orang sedang mampir di tempat kita persenjataan tadi. Astaga... bagaimana sekarang.
Pangeran ketiga menjilati tubuh Raib dan sekarang membuka celana Raib dengan beringas.
Brak!! Seseorang membuka pintu ruang rahasia itu. Memukul wajah Pangeran ketiga dan memukul nya hingga pangeran ketiga pingsan. Itu Ali dengan baju nya yang basah.
Telepati Raib sedikit bermasalah karen hujan deras di luar sana. Tapi Raib terduduk lemas seakan akan tidak ada tenaga yang cukup kuat untuk dia berdiri. Ali terkejut melihat keadaan dan kondisi Raib yang sekarang.
"Ali...." Kata Raib dengan menangis. Dia sangat sedih dan kecewa pada diri nya sendiri.
Ali mengangkat tubuh Raib dan memeluk nya erat, dia bahkan mencium Raib hingga Raib benar benar tenang. Ali menghapus air mata itu.