Chereads / What Do You Know? / Chapter 15 - BAB 13 {BULAN}

Chapter 15 - BAB 13 {BULAN}

"Ra. Jadi, gimana?" Tanya Ali bingung.

Yah selaku pemilik kekuasaan paling kuat disini, Raib ditunjuk sebagai pemimpin dalam petualangan ini.

Misi demi misi kami pertaruhkan. Tak mudah untuk menjadi seorang pemimpin memang.

"Gini aja. Tugas Kak Jhon adalah melawan prajurit di lorong sebelah Kanan.....

Memang lorong di basement terdiri atas 3 lorong, dan dari salah satu dari ketiga lorong tersebut, berisi tempat Seli di sekap.

"Terus... Ali di lorong sebelah Kiri. Kalvin kamu lorong Kanan bagian lantai atas. Layndra sama Kquella cari kak Seli." Jelas ku lagi.

"Oke rencana yang bagus. Lalu kamu ngapain?" Tanya Ali lagi.

"Aku? Aku serang Kak James." Jawab ku tegas.

"James? James yang pernah naksir Seli? Dia.... ada disini?" Tanya Kak Jhon bingung.

"Iya Kak. Aku baru tau itu waktu Lay menceritakan kronologi nya dari awal." Jawab ku lagi.

Flashback on.....

Saat Layndra bilang kalau dia takut kenapa napa, aku bertanya pada nya.

"Emang apa yang bakalan terjadi sama Kquella kalau kamu nggak ikut?" Tanya ku penasaran.

"Kquella bakalan mati."

Saat itu memang Kquella nggak lagi sama kita, soalnya dia disuruh ikut Bibi ke pasar, fan pergi terapi mata.

"Mati? Kquella punya penyakit?"

"Bukan kak. Tapi yang bikin Kquella dapat memungkinkan dia meninggal itu, Kak James." Kata Layndra sambil celinga celingu.

"James? Siapa dia?"

Awalnya memang aku gak tau siapa yang dimaksud James James ini sama Layndra.

"Ini lo Kak. Kak James, sepupu jauhnya Pangeran Bryan. Di sini gelarnya Panglima devils."

Ucap Lay sambil menunjukkan Foto James, yang sepertinya aku tak asing dengan orang tersebut.

"James? Oh ini mah Kak James kakak kelas ku di Klan Bumi, tapi dia kok bisa ke sini yah? Atau dia.....

"Bukan Kak! Awalnya dia ke Bumi itu mau nangkap Kak Raib, tapi dia gagal karena sudah ada sang Kalvin, jadi... dia pulang ke Bulan sangat marah."

Belum selesai kalimat ku selesai Lay memotong terlebih dahulu.

"Dia marah karena gak berhasil bawa aku?" Tanya ku lagi.

"Bukan karena dia gak berhasil dapetin hatinya Kak Seli. Itulah yang membuat dia senang saat Kak Raib berpetualang disini. Karena yah itu... Dia bisa, ambil Kak Seli."

"Masa.... James setelah itu sih? Lalu apa hubungannya sama Kquella?" Aku masih terlalu penasaran dengan hal tersebut.

"Kquella adik Kak James, Kquella yang bikin orang tua mereka meninggal. Karena sebenarnya Kquella hanyalah adik yang dipungut oleh Pangeran Bryan....

"Jadi ada orang tua Kak James sam Kquella mau pergi ke sekolah. Tapi karena ada truk sampah yang agak oleng karena beban. Truk itu menumpahkan semua beban sampah ke mobil Kquella, sehingga Ayahnya terkejut, dan membanting setir ke arah jurang...

"Tapi hanya Kquella lah yang selamat, walaupun karena itu matanya buta. Dan hal itu pula yang buat Kak James saat lihat Kquella dia berambisi untuk membunuhnya." Jelas Lay panjang Lebar.

"Oh jadi gitu....."

Flashback off.....

"Oh. Berarti seharusnya aku dong Ra yang lawan James, ngapain jadi kamu?" Tanya Kak Jhon keberatan.

"Jangan Kak. Itu malah memperparah keadaan." Jawab ku.

Dan untungnya Kak Jhon mengangguk walaupun terpaksa.

"Oke anak anak, kalian tidur. Dan jangan lupa makan. Supaya besok kalian kuat untuk perang." Suruh Kalvin tegas.

****

Hari esoknya....

Kquella dan Layndra terpaksa bolos sekolah dengan alasan, pertemuan keluarga.

Kami masih mempersiapkan semuanya di ruangan rahasia kita, yah walaupun sangat berbeda jauh dari realita.

"Ra, udah siap? Apa anak anak ini juga udah?" Tanya Kak Jhon.

Dan memang kalau dilihat lihat kak Jhon mirip sama Seli yang suka panik.

"Udah kak. Mereka juga udah latihan teknik teknik yang aku ajari kemarin."

Memang kemarin aku sempat membimbing mereka bagaimana cara bertarung dan sebagainya.

"Ayo berangkat." Semangat Ali.

Dan disaat saat seperti inilah mood ali membaik secara drastis.

"Basement nya di mana La?" Tanya ku pada Kquella yang sedang duduk di sebelah Lay.

"Di belakang kerajaan. Di situ ada pondok kecil, dan dibawah pondok itu ada pintu menuju ke bawah." Jelas Kquella.

Kamu pun menuju ke tempat yang di maksud Kquella, dan benar saja. Hal tersebut terbukti. Di bawah pondok tersebut terdapat pintu yang dibawahnya terdapat tangga untuk menuju ke ruangan bawah tanah.

"Ra. Biar gue, Kak Jhon sama kalvin dulu yang masuk. Lo tunggu di sini. Nih kalian pake ini. Itu alat komunikasi kita."

Inilah sensasi dimana ali memang sangat sangat di butuhkan. Kamu segera memasang alat tersebut di telinga kami.

Walaupun aku tau kalau kalvin gak pake itu juga bakalan denger apa yang kita bicarakan, namun dia hanya menurut.

"Ra. Duluan, yah jaga mereka baik baik." Suruh Kalvin.

"Iya." Jawab ku singkat.

****

Lorong kiri: Ali Pov.

"Hah? Aku tak sabar melawan mereka. Semoga pistol ini membantu ku." Gumam ku.

Memang aku buat khusus pistol yang berisikan peluru granat, yang dengan sekejap buat tubuh orang yang gue tembak langsung tumbang.

"Hai?" Sapa ku pada mereka dan langsung membidik mereka.

Tapi sialnya pistol ku di jatuhkan oleh salah satu dari mereka, yang membuatku tumbang.

Lalu aku mengeluarkan pukulan berdentumku, aku meraung buas, tak ada kata ampun bagiku.

****

Lorong kanan atas: Kalvin Pov.

Maafkan saya pangeran Bryan melakukan hal ini, tapi apa boleh buat. Kau telah mengambil putri ku. Raib.

"Kalvin. Si penghianat datang. Tunggu apa lagi? Serang!!!" Teriak prajurit di lorong paling awal.

Dengan sekejap ku buat mereka lumpuh tak berdaya. Dengan sekali menjentikkan jemari ku.

****

Tempat Raib, Kquella, dan Layndra.

"Kak. Kita udah boleh masuk?" Tanya Kquella.

"Bentar La. Kak Raib tanyain."

Drrrrt.

"Ada apa Ra?" Jawab Ali.

"Li kamu udah selesai?" Tanya ku untuk memastikan lorong sebelah Kiri.

"Belum Ra, tapi kalau Layndra sama Kquella mau cari Seli, mereka udah bisa kok." Jawab Ali.

"Lay, La. Kalian cari di bagian lorong kiri, kalau gak ada. Kalian langsung cari di lorong Kanan, dan kalau memang benar benar gak ada kalian ke lorong Kanan sambil bilang ke Kak Ali. Ok." Tanya ku untuk memastikan.

Kquella dan Layndra telah memasuki basement itu. Dan sekarang giliran aku yang masuk.

Aku sudah sangat tak sabar untuk menghajar habis Kak James. Dasar Pecundang!

Aku menuju ke lorong paling tengah. Aku sedikit mengubah rencana tentang tugas Lay dan Kquella.

"Kak Jhon. Kak Jhon baik baik aja?" Tanya ku memastikan karen dari Tadi Kak Jhon belum bersuara.

"Baik kok Ra. Tenang aja. Mending kamu jaga diri baik baik. Karena setahu James berbahaya."

****