Chereads / MENGEJAR MATAHARI SENJA / Chapter 2 - KEPRIBADIAN KIM HYE NA

Chapter 2 - KEPRIBADIAN KIM HYE NA

" Ya ampun! Kenapa bisa basah begini Hye Na. Lebih baik berteduh saja kalau hujan turun." Ucap ibu Hye Na dengan rasa khawatir. Matanya melihat lutut dan siku tangannya luka. Busana kantornya sudah basah kuyup karena terkena hujan diperjalanan pulang tadi.

"Ini kenapa bisa seperti ini. Ada apa Hye Na?'' ibunya khawatir kemudian mengambil air dan obat salep luka untuk membersihkan lukanya.

"Aku baik baik saja ibu. Aku tadi terjatuh karena ada manusia vampir yang berjalan ditengah jalan raya tadi." Bibirnya menghembus rambut yang berada didepan matanya.

"Manusia vampir apa Hye Na? Kita sudah berada di tahun 2019. Kamu kebiasaan kalau ngomong suka aneh." Ucap ibunya sambil membersihkan luka di kakinya dengan sebuah handuk basah.

"Habisnya tadi ada seorang lelaki berjalan dijalan raya sambil memejamkan matanya bu. Aku kaget lalu mengelakkan sepeda motorku hingga aku terjatuh dan paling nyebelin dia tidak mau minta maaf.'' Jidatnya mengerut menggambarkan ekspresi kesal.

"Jadi begitu ceritanya, ya sudah lain kali kamu yang harus lebih berhati-hati lagi mengendarai sepeda motornya. Kamu langsung mandi lalu makan malam" Ibu berdiri lalu membawa handuk basah dan masuk ke dapur.

"Ibu... harusnya ibu juga marah pada manusia vampir itu bukan malah menyuruh aku yang berhati hati." Teriaknya dengan kesal sambil memanyunkan bibir mungilnya.

Kaki Hye Na melangkah menuju kamar kemudian ia meletakkan tasnya di atas meja dan memasuki kamar mandi. Beberapa menit kemudian ia selesai mandi dan keluar sambil mengeringkan rambut panjangnya.

"Aishh... kenapa harus ada lelaki dingin yang tidak punya perasaan seperti itu dibumi ini. Aku sangat kesal padanya. Aku tidak berharap bertemu dengannya lagi." Hye Na mengomel pada dirinya sendiri sambil mengusap rambut basahnya dengan handuk

"Hye Na!!! Ayo makan malam dulu. Cepat kemari!" teriakan suara ibunya terdengar jelas ditelinga nya

"Iya bu... sebentar aku akan datang." Sambil berjalan keluar dan membuka pintu kamarnya. Kemudian ia duduk dimeja makan.

Ibunya menunggu di ruang makan dan menyiapkan semuanya dan dimeja makan sudah tersedia nasi, kimci, ikan goreng, dan rebusan sayur.

"Ini ibu sudah menyiapkan makananmu dan makanlah yang banyak." Sambil menaruh sepotong ikan diatas nasi Hye Na.

"Ah.. Ibuku sayang aku sangat menyayangimu." Hye Na memeluk dan mencium ibunya sambil tertawa dan mereka duduk bersama untuk menikmati makan malam.

Hye Na dan ibunya memang sangat dekat dari ia kecil. Ayahnya meninggal dunia sejak ia duduk dibangku SMA. Semua kebutuhan hidup mereka penuhi dengan bekerja keras. Ibu Hye Na adalah seorang ibu yang pekerja keras.

Ibunya memiliki toko buah di dekat kawasan perbelanjaan di daerah Seoul. Hye Na sangat menyayangi ibunya karena cuma ibu satu satunya harta yang ia miliki sekarang.

Hye Na adalah gadis yang pintar dalam bidang pendidikan selama ia bersekolah. Selama ia menempuh pendidikan ia selalu meraih beasiswa. Dan sekarang ia bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu perusahan fashion di Seoul. Ia bekerja sebagai anggota staff keuangan dikantornya.

Keesokan harinya Hye Na bangun lebih awal karena akan ada rapat dengan beberapa divisi staff perusahaan tempat ia bekerja. Ia memang salah satu karyawan teladan di perusahaannya itu.Hye Na seorang yang perfeksionis dalam segala hal. Namun semangat yang luar biasa dalam meraih apapun membuat orang kagum akan dirinya

"Ibu!!!! Aku pergi dulu ya. Ibu hati hati saat pergi ke toko nanti. Saranghae!! Sambil memakai stelan jas kantornya dan berlari menuju sepeda motornya.

"Hye Na!! Tunggu sebentar bawa roti dan jeruk peras ini. Minumlah nanti saat dikantor." Tangannya memasukkan makanan itu kedalam tas putri kesayangannya itu.

"Ibu.. Aku sayang ibu. Sampai jumpa nanti ibu." Hye menghidupkan sepeda motornya lalu berangkat kerja.

"Anak itu tidak pernah bisa santai sedikit saja dalam hidup." Ibunya masuk kedalam rumah dan bersiap ke toko buah miliknya.

****

"Halo!!! Selamat pagi semua. Sapa Hye Na sambil tersenyum cerah pada hari itu dan berjalan dengan stelan jas casual berwarna biru langit menuju meja kantornya.

"Selamat pagi juga Hye Na." Sapa para karyawan disana dengan ramah.

"Hye Na ini laporan yang kamu minta kemarin. Aku sudah menyiapkannya menjadi satu dokumen saja." Ucap Dawon teman sekantornya sekaligus sahabatnya. Lelaki itu memberikan sebuah dokumen perusahaan yang dibutuhkan Hye Na ketika rapat nanti

"Ahh... Terima kasih Dawon. Kamu selalu menjadi My Super Hero." Sambil menepuk bahu Dawon dengan semangat. Lalu pergi keruangan rapat para divisi staff perusahaan.

"Tentu saja aku adalah pahlawanmu karena aku akan berbuat apapun buatmu." Wajah lelaki itu tersenyum cerah dan berusaha membanggakan dirinya didepan Hye Na.

"Kamu harus mentraktirku makan siang nanti" sambungnya lagi

"Sudah ku duga kamu pasti ingin imbalan" Ucapnya sambil memutar bola matanya dan mengerutkan wajahnya.

Dawon sudah beberapa tahun ini menjadi sahabat terdekat Hye Na. Suka duka dalam bidang pekerjaan mereka lalui bersama. Dawon bekerja di divisi marketing. Mereka satu kantor tetapi berbeda divisi di perusahaan fashion tersebut.

Dalam hidupnya Hye Na hanya fokus bekerja keras untuk membahagiakan ibunya saja. Ia tidak pernah berpikir tentang asmara atau hal hal diluar pekerjaannya. Meskipun Dawon selalu menggodanya dan menawarkan kencan buta tetap saja Hye Na menolak dengan tegas.

"Halo!! Selamat pagi semuanya" Sapa nya dengan hangat dari pintu masuk ruangan rapat. Hye Na masuk ke dalam ruangan rapat lalu duduk dibangkunya. Disana sudah hadir beberapa orang untuk memulai rapat bulanan mereka. Namun masih ada beberapa staff lagi yang belum tiba di dalam ruangan.

Bersambung....